Page 59 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 59
bijih besi di dalam bumi terbentuk dalam “kondisi alamiah” dan bersama batu-batu bata membangun pondasi
gedung. Pada akhir proses, sebuah bangunan berdiri lengkap dengan semua bahan, kusen-kusen serta instalasi
kabel listrik.
Tentunya sebuah bangunan tidak hanya terdiri dari pondasi, batu bata dan semen. Lalu bagaimana bahan-
bahan lainnya diperoleh? Jawabannya sederhana: semua jenis bahan yang dibutuhkan untuk mendirikan
bangunan itu terkandung dalam bumi di bawahnya. Silikon untuk kaca, tembaga untuk kabel listrik, besi untuk
kolom, tiang, pipa air dan lainnya, telah tersedia melimpah di dalam bumi. Hanya diperlukan kepiawaian dari
“kondisi alamiah” untuk membentuk dan menempatkan bahan-bahan ini dalam bangunan. Seluruh instalasi
kabel, kusen dan aksesori diletakkan di antara batu-batu bata dengan bantuan hembusan angin, hujan dan gempa
bumi. Segalanya berjalan begitu lancar sehingga batu-batu bata tersusun dengan menyediakan tempat untuk
jendela, seolah-olah mereka tahu bahwa sesuatu yang disebut kaca akan terbentuk kemudian oleh kondisi
alamiah. Selain itu, mereka juga tidak lupa menyediakan tempat untuk instalasi air, listrik dan sistem pemanas,
yang juga akan terbentuk secara ke-betulan. Semuanya berjalan sangat baik sehingga “kebetulan” dan “kondisi
alamiah” menghasilkan suatu wujud desain yang sempurna.
Jika selama ini Anda berhasil mempertahankan kepercayaan pada cerita itu, maka Anda tidak akan
menemui kesulitan untuk menduga bagaimana bangunan lain, pabrik, jalan raya, trotoar, sarana penunjang,
sistem komunikasi dan transportasi muncul. Jika Anda memiliki pengetahuan teknis dan ahli dalam bidang ini,
Anda bahkan dapat menulis beberapa jilid buku yang sangat “ilmiah” untuk menyatakan teori Anda tentang
“proses evolusi sistem pembuangan limbah dan kemiripannya dengan struktur yang kita temui sekarang”. Anda
mungkin akan dianugerahi penghargaan akademis atas kajian cemerlang Anda. Anda pun boleh menganggap
diri Anda sebagai seorang jenius yang memberikan pencerahan bagi kemanusiaan.
Teori evolusi menyatakan bahwa kehidupan muncul secara kebetulan. Pernyataan yang sama mustahilnya
dengan cerita di atas. Sebuah sel tidak kurang kompleksnya dari kota manapun yang memiliki seluruh sistem
operasional, sistem komunikasi, transportasi dan manajemennya.
Keajaiban dalam Sel dan Akhir Teori Evolusi
Di masa Darwin, struktur kompleks sel hidup belum diketahui. Saat itu, anggapan bahwa “kebetulan dan
kondisi alamiah” dapat menghasilkan kehidupan dirasa cukup meyakinkan oleh evolusionis.
Teknologi abad ke-20 telah menguak partikel terkecil kehidupan dan mengungkapkan bahwa sel
merupakan sistem paling kompleks yang pernah ditemui manusia. Sekarang kita tahu bahwa sel memiliki
stasiun pembangkit energi, pabrik-pabrik pembuat enzim dan hormon-hormon yang penting bagi kehidupan. Sel
juga memiliki bank data yang mencatat semua informasi penting tentang seluruh produk yang harus dihasilkan,
sistem transportasi yang kompleks dan pipa-pipa penyalur bahan mentah dan bahan jadi dari satu tempat ke
tempat lain. Di dalam sel terdapat pula laboratorium dan tempat penyulingan canggih untuk menghancurkan
bahan mentah dari luar menjadi bahan-bahan berguna, dan protein membran sel khusus untuk mengontrol
keluar-masuknya materi. Dan semua ini hanya sebagian kecil dari sistem yang sangat kompleks tersebut.