Page 87 - Keanekaragaman Hayati Kelas X
P. 87
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional disebut juga bioteknologi
tradisional, yaitu bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme dan proses biokimia dengan
menggunakan peralatan dan metode yang sederhana.
Prinsip dasar proses bioteknologi konvensional adalah
melibatkan proses fermentasi dalam menghasilkan produk.
Mikroorganisme berperan dalam proses fermentasi untuk
mengubah bahan mentah atau makanan menjadi produk
baru dengan kandungan nutrisi yang lebih baik. Kelemahan
dari bioteknologi konvensional adalah prosesnya yang
relatif belum steril (bebas dari mikroorganisme yang tidak
diinginkan), sehingga kualitasnya belum terjamin. Contoh
produk bioteknologi konvensional dan telah digunakan
dalam menghasilkan produk, baik dalam skala kecil
maupun industri besar antara lain roti, tempe, tapai, keju,
yoghurt, dan lain-lain.
Bioteknologi konvensional memanfaatkan makhluk
hidup atau bagian-bagiannya, yaitu mikroorganisme yang
berperan dalam fermentasi. Fermentasi adalah proses
pengubahan bahan organik menjadi bentuk lain yang lebih
bermanfaat dengan bantuan mikroorganisme secara
terkontrol. Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam
bioteknologi berasal dari kelompok bakteri, alga, jamur
dan ragi atau yeast. Pemanfaatan mikroorganisme dalam
bioteknologi antara lain untuk menghasilkan: makanan dan
minuman, zat-zat gizi, obat-obatan, sumber energi
alternatif, pemecahan masalah lingkungan, industri, dan
lain-lain.
Gambar 5.2 Contoh bioteknologi
konvensional a. Tempe b. Yoghurt
c. Roti d Keju