Page 92 - Keanekaragaman Hayati Kelas X
P. 92
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern mulai berkembang sejak ditemukannya struktur dan fungsi
DNA seiring dengan perkembangan ilmu-ilmu genetika, mikrobiologi, biokimia,
serta biologi sel dan molekuler. Selain menggunakan prinsip mikrobiologi dan
biokimia, prinsip dasar proses bioteknologi modern adalah rekayasa genetika (DNA)
dengan melakukan manipulasi pada susunan gen makhluk hidup untuk
menghasilkan organisme dengan sifat yang diinginkan. Ciri atau sifat biologi
modern antara lain:
Dilakukan dalam kondisi steril
Memanfaatkan prinsip rekayasa genetika
Dapat menghasilkan sifat baru pada organisme
Menggunakan peralatan yang lebih modern
Produksi dalam jumlah lebih banyak
Kualitasnya standar dan terjamin.
Berbeda dengan bioteknologi konvensional, bioteknologi modern telah
memanfaatkan metode-metode terkini dari bioteknologi, antara lain: kultur jaringan,
kloning, teknologi hibridoma, dan rekombinasi DNA.
Gambar 5.1 Tahapan Kultur Jaringan
A. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan teknik memperbanyak tanaman secara vegetatif
memanfaatkan sifat totipotensi tumbuhan. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel
tumbuhan untuk tumbuh menjadi individu baru dengan sifat yang sama dengan
induknya. Prinsip kultur jaringan adalah menumbuhkan jaringan maupun sel
tumbuhan dalam media buatan secara aseptik (bebas dari mikroorganisme) sehingga
tumbuh menjadi tanaman lengkap.
Media kultur jaringan yang biasa digunakan berupa agar-agar yang ditambah
dengan unsur hara, vitamin, dan hormon pertumbuhan. Ada beberapa manfaat dan
keuntungan dari kultur jaringan antara lain untuk memperbanyak tanaman atau
individu baru dari satu jenis tumbuhan dalam jumlah besar dan waktu relatif singkat,
khususnya tanaman unggul dan tanaman langka, menghasilkan tanaman yang sama
persis dengan induknya, sehingga sifat tanaman induk dapat dilestarikan dan
menghasilkan tanaman bebas virus.