Page 133 - Konferensi Pers Hasil Operasi Penindakan pada Produksi dan Peredaran Produk Ilegal di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor
P. 133
"Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan
risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan," ujarnya.
Sebelumnya, BPOM mengungkapkan temuan adanya kopi yang mengandung Sildenafil dan
Paracetamol di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, usai operasi penindakan
produk ilegal obat tradisional hingga jenis pangan.
Dari hasil penindakan yang dilakukan oleh Kedeputian Bidang Penindakan BPOM dengan
Balai Besar POM di Bandung dan Loka POM Kabupaten Bogor, ditemukan 15 jenis produk jadi
atau sebanyak 5.791 pcs pangan olahan mengandung BKO dan 36 jenis atau 18.212 pcs obat
tradisional mengandung BKO.
Kemudian BPOM juga menemukan bahan produksi dan bahan baku. Yakni, 32 Kg bahan baku
obat ilegal mengandung Parasetamol dan Sildenafil, 5 Kg produk rumahan atau bahan
campuran setengah jadi, cangkang kapsul serta bahan kemas aneka jenis seperti aluminium
foil untuk sachet, karton, plastik, dan hologram.
Adapun barang bukti pangan olahan dan obat tradisional yang ditemukan BPOM seperti Kopi
Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung. Produk-produk
tersebut diduga mengandung BKO Paracetamol dan Sildenafil.
"Nilai keekonomian barang bukti ini diperkirakan mencapai 1,5 miliar rupiah," ucap Penny.
Pihaknya telah melakukan pemantauan dan analisis terhadap penjualan online produk pangan
olahan mengandung Bahan Kimia Obat dengan merek Kopi Jantan pada periode Oktober-
November 2021.
"Hasil pemantauan tersebut menunjukkan penjualan produk tersebut memiliki nilai transaksi
rata-rata sebesar Rp7 miliar setiap bulannya," ujarnya.
Dalam penindakan ini, BPOM juga mengungkap dua pelaku selaku produksi dan peredaran
pangan serta obat tradisional ilegal.
Terhadap para pelaku produksi dan pengedar pangan ilegal dapat dikenakan Pasal 136 UU
Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan serta Pasal 140 UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan sebagaimana telah diubah dengan Pasal 64 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja.
Sedangkan, para pelaku yang memproduksi dan mengedarkan obat tradisional ilegal
mengandung bahan kimia obat dapat dipidana sesuai dengan Pasal 196 UU Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan serta Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan sebagaimana diubah dengan Pasal 60 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja.

