Page 138 - Konferensi Pers Hasil Operasi Penindakan pada Produksi dan Peredaran Produk Ilegal di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor
P. 138
Judul : Pelaku yang Produksi & Edarkan Kopi Viagra Serta Kopi Paracetamol
Terancam Pidana 5 Tahun Penjara
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 7 Maret 2022
Halaman/URL : https://www.tribunnews.com/nasional/2022/03/07/pelaku-yang-
produksi-edarkan-kopi-viagra-serta-kopi-paracetamol-terancam-pidana-
5-tahun-penjara
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM)
menyita minuman serbuk kopi untuk stamina
pria yang mengandung paracetamol dan
sildenafil (obat yang digunakan untuk terapi
disfungsi ereksi biasa dikenal viagra).
Barang bukti yang diamankan yakni kopi
Jantan, kopi Cleng, kopi Bapak, Spider, Urat
Madu, dan Jakarta Bandung.
Kepala Badan POM, Penny K Lukito
menuturkan, parasetamol dan sildenafil yang
digunakan tidak sesuai aturan pakai (dosis)
dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek
samping yang dapat membahayakan
kesehatan.
"Penggunaan bahan kimia obat parasetamol
dan sildenafil secara tidak tepat dapat
mengakibatkan efek samping yang ringan, berat bahkan sampai menimbulkan kematian," kata
Penny, Minggu (6/3/2022).
Parasetamol dapat menimbulkan efek samping mual, alergi, tekanan darah rendah, kelainan
darah, dan jika digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan efek yang lebih fatal
seperti kerusakan pada hati dan ginjal.
Sedangkan Sildenafil dapat menimbulkan efek samping mulai dari yang ringan seperti mual,
diare, kemerahan pada kulit, hingga reaksi yang lebih serius seperti kejang, denyut jantung
tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Badan POM mengamankan barang bukti operasi penindakan terhadap tempat produksi
pangan dan obat ilegal antara lain Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu,
dan Jakarta Bandung.
Badan POM sebelumnya telah melakukan pemantauan dan analisis terhadap penjualan online
produk pangan olahan mengandung BKO dengan merek kopi Jantan pada periode Oktober–
November 2021.
Hasil pemantauan tersebut menunjukkan penjualan produk tersebut memiliki nilai transaksi
rata-rata sebesar 7 miliar rupiah setiap bulannya.