Page 60 - Konferensi Pers Hasil Operasi Penindakan pada Produksi dan Peredaran Produk Ilegal di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor
P. 60
Judul : BPOM Sita Pangan Olahan Mengandung Zat Obat di E-Commerce
Nama Media : beritasatu.com
Tanggal : 5 Maret 2022
Halaman/URL : https://www.beritasatu.com/kesehatan/898315/bpom-sita-pangan-
olahan-mengandung-zat-obat-di-ecommerce
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) menyita
berbagai produk jamu dan pangan
olahan ilegal mengandung zat
kimia obat jenis Paracetamol dan
Sildenafil melalui patroli siber di
sejumlah platform electronic
commerce (e-commerce).
"Produk ini adalah jamu dan produk
kopi yang dilarang karena
mengandung bahan kimia obat
untuk meningkatkan stamina dalam
waktu singkat tetapi berisiko besar
sekali pada aspek kesehatan," kata
Kepala BPOM Penny K Lukito
dalam konferensi pers di Gedung C
BPOM RI Jakarta, Jumat (4/3/2022)
siang.
Barang bukti yang disita berupa bahan baku Parasetamol dan Sildenafil lebih dari 30 kilogram,
bahan ruahan lebih dari 5 kilogram berbentuk kapsul maupun kemasan lain, alat produksi
sederhana yang belum memenuhi cara pembuatan yang baik.
Sedangkan produk jadi yang disita terdiri atas 15 jenis dengan total 5.800 item, obat tradisional
terdiri atas 36 jenis berjumlah total 18.200 item. "Ada jenis kopi dengan berbagai merek dan
klaim ilegal yang bisa mengelabui konsumen," katanya.
Menurut Penny seluruh produk ilegal senilai total Rp 1,5 miliar lebih itu disita dari rumah
produksi di kawasan Bandung dan Bogor, Jawa Barat dalam sebulan terakhir. "Sudah ada dua
tersangka," katanya.
"Efek jangka panjang dari pemanfaatan bahan baku kimia obat di luar dosis berisiko memicu
gangguan jantung, gangguan hati, berpengaruh pada alat reproduksi, hingga menyebabkan
kanker dan kematian," tambah Penny.
Plt Deputi IV Bidang Penindakan BPOM Muhamad Kashuri mengatakan pengungkapan kasus
tersebut dimulai dari kegiatan patroli siber melalui pemantauan tautan penjualan produk
pangan jenis kopi untuk stamina pria di antaranya platform Tokopedia dan Shopee.
Modus yang dilakukan tersangka berupa klaim khasiat secara instan hingga pencantuman izin
BPOM ilegal pada kemasan produk untuk meyakinkan konsumen.