Page 19 - Majalah POM Edisi IX
P. 19
Ruang Khusus
Mengubah Persepsi Masyarakat usu Kental Manis (SKM) kerap
dikonsumsi dengan cara diseduh
lalu diminum. Umumnya, minu-
tentang Susu Kental Manis Sanak. Tak dipungkiri, persepsi
man ini diberikan kepada anak-
masyarakat bahwa SKM merupakan
minuman untuk pemenuhan gizi anak
masih kerap ditemui.
Oleh: Fadlan Khaerul Anam Fakta itu diperkuat oleh Survei Sosial
dan Ekonomi Nasional 2016. Dari hasil
“SKM bukanlah pengganti susu dan tidak bisa survei ditemukan bahwa persentase be- Kepala BPOM Penny Lukito, melakukan Sosialisasi dan Edukasi SKM secara daring
lanja susu masyarakat didominasi SKM,
yaitu sebesar 60-74 persen. Mereka yang
dijadikan satu-satunya sumber gizi” membeli SKM mayoritas berasal dari
masyarakat berpenghasilan rendah. Data
+ lain menyebutkan SKM kerap digunakan Hasil Pengawasan Post Market: Iklan Pangan Olahan
sebagai pengganti susu formula. Bahkan Hasil Pengawasan Iklan SKM/KKM 2020-2021
+ ada sebagian kecil yang menjadikan
sebagainya pengganti ASI.
Padahal, SKM bukanlah pengganti 76,00% 76,47%
+ + susu dan tidak bisa dijadikan satu- Pengawasan Label:
satunya sumber gizi. Bahkan SKM Tiap Produk SKM/KKM yang
terdaftar telah dikawal
kerap dikaitkan dengan masalah kese- 23,53% penyesuaian labelnya
hatan pada anak seperti stunting dan sesuai dengan Per BPOM
No. 31 Tahun 2018
underweight (tubuh pendek dan berat
badan kurang). Akan dimonitor implemen-
tasinya mulai TW 3 2021
Untuk meluruskan anggapan ini, 2020 2021
Badan POM menggelar Sosialisasi dan n=50 MK n=34
Edukasi Susu Kental Manis secara daring TMK
pada Rabu (04/08/2021). Sosialisasi dan
edukasi ini bertujuan agar masyarakat
+ sebagai konsumen akhir bisa bijak
memilih dan mengonsumsi produk
+ pangan, khususnya SKM. Tujuan lain,
agar produsen SKM bisa mematuhi
regulasi secara konsisten. Pasalnya,
mereka merupakan pemegang tanggung
+ jawab utama dalam penerapan praktik
produksi, distribusi, dan promosi SKM
yang baik. Infographic Pengawasan Iklan TV Produk SKM/MKM
Dalam kesempatan tersebut, Kepala mor 6 tahun 2021 tentang Pengawasan kental manis yang tidak tepat berisiko
Badan POM RI Penny K. Lukito menga- Periklanan Pangan Olahan yang men- menimbulkan mispersepsi penggunaan
takan produk SKM bukan termasuk gatur ketentuan periklanan susu kental. susu kental manis, serta mengakibatkan
kategori pengganti Air Susu Ibu (ASI) Iklan susu kental dan analognya (terma- pemenuhan gizi yang tidak memadai
dan tidak cocok digunakan untuk suk SKM) dilarang memuat pernyataan/ terhadap tumbuh kembang anak,” jelas
bayi di bawah 12 bulan. Maka dalam visualisasi anak di bawah usia 5 tahun Penny lagi.
kemasan SKM wajib dicantumkan label dan produk tersebut disajikan sebagai Deputi Bidang Pengawasan Pangan
peringatan. “Peringatan bahwa SKM hidangan tunggal berupa minuman susu Olahan Badan POM, Rita Endang
tidak dapat digunakan sebagai satu-satu- dan sebagai satu-satunya sumber gizi. menambahkan, pengaturan pangan
nya sumber gizi juga harus ditambahkan Penegakkan soal pencantuman label dalam Undang-Undang Nomor 18
pada label produk susu kental dan peringatan diperlukan karena belum Tahun 2012 tentang Pangan mencakup
analognya,” ujar Penny. semua produsen SMK melakukannya. keamanan pangan, label dan iklan,
Adapun ketentuan tersebut diatur Hasil pengawasan Badan POM pada serta pengawasan. Menurutnya, Badan
dalam Peraturan Badan POM Nomor 2020 menunjukkan masih terdapat POM juga telah menge luarkan Pedoman
31 Tahun 2018 tentang Label Pangan 1,89 persen dari 53 sampel label pro- Label Pangan Olahan Susu Kental dan
Olahan yang telah diberlakukan sejak duk SKM serta 24 persen dari 50 versi Analognya. “Kami juga terus mengedukasi
19 April 2021. Badan POM juga telah iklan SKM yang tidak memenuhi pera- penggunaan susu kental manis melalui
menerbitkan Peraturan Badan POM No- turan ini.”Label dan iklan produk susu media sosial,” pungkasnya.1
16 17
Vol.3/No.3/2021 Vol. 3/No. 3/2021