Page 15 - Majalah POM Edisi IX
P. 15

Ruang Khusus






                 ir minum merupakan kebutuhan dasar bagi se tiap
                 orang. Konsumsi air putih dibutuhkan untuk menjaga
                 keseimbangan cairan pada tubuh. Cairan yang masuk
         Adapat membantu menjaga kesehatan dan menjaga
          imunitas tubuh.
            Tak heran, berita negatif seputar kandungan Bisfenol  A (BPA)
          dalam kemasan galon Polikarbonat (PC) yang berkembang akhir-
          akhir ini, sangat meresahkan masyarakat. Banyaknya pihak yang
          menyuarakan opini di media, berpotensi memicu kepanikan dan
          membuat masyarakat semakin bingung.
            Untuk mencegah polemik di masyarakat menjadi berlarut-
          larut, Badan POM memberi penjelasan resmi lewat sebuah siaran
          pers. Dalam siaran tersebut, Badan POM menyebutkan Bisfenol A
          (BPA) adalah senyawa kimia pembentuk plastik jenis Polikarbonat
          (PC). BPA menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan apabila
          terkonsumsi melebihi batas maksimal yang dapat ditoleransi oleh
          tubuh. Adapun batas migrasi maksimal BPA adalah sebesar 0,6
          bagian per juta (bpj, mg/kg), sesuai ketentuan dalam Peraturan
          Badan POM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan.
            Badan POM mengungkapkan lebih lanjut, pihak mereka
          secara rutin juga melakukan pengawasan pre-market dan post-
          market terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan
          berbagai jenis kemasannya. Pengawasan yang dilakukan meliputi
          penilaian terhadap sarana produksi, evaluasi terhadap produk,
          label dan kemasan, konsistensi penerapan Cara Produksi Pangan
          Olahan yang Baik (CPPOB), dan sampling serta pengujian
          laboratorium.
            Dalam kesempatan yang sama, Badan POM juga
          mengeluarkan laporan hasil sampling dan pengujian laboratorium
          terhadap kemasan galon AMDK jenis polikarbonat yang
          dilakukan pada Tahun 2021. Hasilnya menunjukkan adanya
          migrasi BPA dari kemasan galon sebesar rata-rata 0,033 bpj. Nilai
          ini jauh di bawah batas maksimal migrasi yang telah ditetapkan
          Badan POM, yaitu sebesar 0,6 bpj.
            Selain itu, Badan POM juga melakukan pengujian cemaran
          BPA dalam produk AMDK. Hasil uji laboratorium (de ngan batas
          deteksi pengujian sebesar 0,01 bpj) menunjukkan cemaran BPA
          dalam AMDK tidak terdeteksi.
            Berdasarkan hasil pengujian baik migrasi maupun cemaran
          BPA dalam AMDK, serta kajian dari pakar, dapat disimpulkan
          bahwa penggunaan plastik jenis PC sebagai kemasan galon
          AMDK masih aman digunakan oleh masyarakat.
            Badan POM berjanji akan terus melakukan review standar dan
 Kandungan Bisfenol A (BPA) Pada   peraturan yang telah ditetapkan bersama dengan pakar di bidang
          keamanan air dan Kementerian/Lembaga terkait, termasuk stan-
          dar kemasan AMDK dan label galon. Review dilakukan berdasar-
 Air Minum dalam Kemasan (AMDK)   kan kajian ilmiah terkini dan perkembangan kondisi di Indonesia,
          sebagai bentuk evaluasi terhadap implementasi dan efektivitas
                                                                  Badan POM meminta masyarakat agar tetap tenang
          penerapan standar dan peraturan yang telah ditetapkan.
            Kemasan pangan yang tidak memenuhi syarat dapat mempe -  dengan adanya pemberitaan di media terkait keamanan kema-
          ngaruhi keamanan pangan. Untuk itu, pemerintah telah mewa-  san galon AMDK berbahan PC. Hasil pengujian terha dap BPA
 “BPA menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan   jibkan industri kemasan menerapkan peraturan terkait Logo   dari penggunaan plastik jenis PC sebagai kemasan galon, masih
          Tara Pangan dan Kode Daur Ulang yang ditetapkan dan diawasi   dinyatakan memenuhi syarat. Masyarakat juga diimbau untuk
 apabila terkonsumsi melebihi batas maksimal   oleh Kementerian Perindustrian sesuai dengan Peraturan Menteri   menjadi konsumen cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh
 yang dapat ditoleransi oleh tubuh”  Perindustrian Nomor 24/M-IND/PER/2/2010 tentang Pencan-  isu yang beredar. Selalu lakukan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek
          tuman Logo Tara Pangan dan Kode Daur Ulang pada Kemasan   Label, Cek Izin Edar, dan Cek Keda luwarsa) sebelum membeli
 (Oleh: Bayu Kresna)  Pangan dari Plastik.                      atau mengonsumsi produk pangan.1


 12
   12                                                                                                            13

 Vol.3/No.3/2021
 V ol.3/No.3/2021                                                                        Vol. 3/No. 3/2021
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20