Page 5 - Stikerisasi dan Penyerahan Sertifikat Bagi Usaha Jamu Gendong di Yogyakarta
P. 5

Selain  itu  diserahkan  pula  paket  bakul  jamu  gendong  yang  terdiri  dari  bakul  yang  telah
               distikerisasi jamu aman, apron, kain bakul, dan botol kaca.

               Setelah  penyerahan  sertifikat,  kegiatan  dilanjutkan  dengan  FGD  pembinaan  dan
               pendampingan UMKM obat tradisional di Provinsi DIY.

               “Jumlah  UMKM  obat  tradisional  yang  tersertifikasi  di  Yogyakarta  cukup  rendah,  hanya
               sebesar 15 UMKM (38 persen) dari total 39 UMKM obat tradisional. Oleh karena itu, Badan
               POM berharap pelaksanaan FGD ini dapat meningkatkan jumlah UMKM obat tradisional yang
               memenuhi ketentuan dan menerima sertifikat CPOTB Bertahap,” ungkap Penny.

               Sebagai langkah nyata kegiatan pendampingan, Badan POM juga menyelenggarakan bimtek
               untuk 39 pelaku usaha UMKM obat tradisional di Provinsi DIY dengan materi terkait aspek
               sanitasi, higienitas, dan dokumentasi dalam penerapan CPOTB Bertahap tahap I.


               Melalui program terobosan Sistem Pembinaan Terpadu (SIPEMANDU) untuk pendampingan
               UMKM Obat Tradisional, Badan POM mengajak lintas sektor terkait untuk terus mendukung
               pengembangan usaha jamu Indonesia.

               “Mari jadikan jamu sebagai produk kebanggaan Indonesia, yang mampu bersaing di pasar
               lokal maupun global,” tandas Penny.

               Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan
               hampir setiap kampung di DIY terdapat penjual jamu.

               Artinya, kata dia, ketika kita memberi perhatian pada jamu gendong berarti juga memberi
               perhatian pada penjual jamu gendong.

               “Saat ini ada banyak tantangan yang hars kita selesaikan dan lewati. Yaitu kita harus memberi
               pelayanan yang lebih baik, apa yang kita produksi harus bisa memenuhi syarat kebersihan
               dan higiene. Masa pandemi ini banyak kesulitan yang kita hadapi, tapi kita harus mampu
               bertahan. Produksi jamu juga harus tetap memenuhi standar protokol Covid-19,” ungkapnya.

               Selain itu, lanjut Heroe, penjual jamu gendong perlu didampingi untuk mampu melakukan
               penjualan secara daring.

               Sebab, menurutnya, tanpa hal itu pada kondisi saat ini sulit untuk menghasilkan peningkatan
               pendapatan.

               “Kami  selaku  Pemerintah  Kota  Yogyakarta  berterima  kasih  kepada  BPOM  yang  telah
               membantu  meningkatkan  kualitas  produksi  jamu  gendong  dan  juga  pendampingan  ke
               depannya,” ucap Heroe. (TRIBUNJOGJA.COM)















                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10