Page 7 - Stikerisasi dan Penyerahan Sertifikat Bagi Usaha Jamu Gendong di Yogyakarta
P. 7
Bentuk perhatian yang kemudian diberikan BPOM adalah dengan memberikan
bimbingan teknis atau pelatihan mengenai cara memproduksi jamu dengan
memperhatikan faktor higiene dan sanitasi.
“Harapannya, produk jamu yang dihasilkan pun aman dikonsumsi dan mutunya pun
terus bisa ditingkatkan,” katanya yang menyebut pembinaan kepada pelaku usaha
jamu gendong juga ditujukan untuk menggerakkan ekonomi di masyarakat pada masa
pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Ia pun berharap, generasi muda dan generasi milenial bisa lebih mengenal dan
mencintai jamu sebagai bagian dari budaya warisan leluhur.
Sementara itu, salah satu pelaku usaha jamu gendong yang mendapat sertifikat, Puji
Rahayu mengatakan sangat senang memperoleh pelatihan dari BPOM terkait cara
memproduksi jamu yang aman dan terjaga higiene serta sanitasinya.
“Banyak pengetahuan baru yang kami peroleh. Sekarang, kami mengenakan
kelengkapan higiene dan sanitasi saat memproduksi jamu, seperti masker, sarung
tangan, dan penutup kepala. Dulu, hal-hal itu tidak dilakukan,” katanya.
Selain itu, lanjut Puji, pelaku usaha jamu gendong juga semakin mengetahui cara
memilih bahan baku yang baik. “Kami pilih yang sudah terdaftar di BPOM,” katanya
yang rutin menjual jamu secara berkeliling dengan sepeda motor di daerah Samirono
Yogyakarta.
Dalam sehari, Puji bisa menjual sekitar 12 botol jamu. “Saat pandemi seperti
sekarang, kami biasanya meminta konsumen menggunakan gelas sendiri atau
membungkus jamu yang dibeli," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang ikut hadir dalam
penyerahan sertifikat mengatakan, sertifikasi kepada pedagang jamu gendong
tersebut sangat penting karena konsumen akan semakin percaya bahwa produk yang
dijual aman dan berkhasiat.
“Apalagi, kami mendorong penjualan secara daring (online), termasuk untuk produk
jamu. Saat ini, sudah banyak produk jamu yang dikemas cukup baik dan dijual secara
daring,” katanya.
Sertifikasi dari BPOM, lanjut Heroe, merupakan nilai tambah untuk semakin
meyakinkan konsumen mengenai produk jamu yang dibeli. “Artinya, kualitasnya
sudah terjamin. Harapannya, roda perekonomian pun bisa berputar,” katanya.
Ia pun berharap, BPOM bisa terus memberikan pendampingan kepada pelaku usaha
jamu gendong yang rata-rata merupakan usaha mikro kecil, termasuk memberikan
pendampingan ke usaha jamu yang cukup legendaris di Kota Yogyakarta.*
5