Page 11 - Stikerisasi dan Penyerahan Sertifikat Bagi Usaha Jamu Gendong di Yogyakarta
P. 11
Bentuk perhatian yang kemudian diberikan BPOM adalah dengan memberikan
bimbingan teknis atau pelatihan mengenai cara memproduksi jamu dengan
memperhatikan faktor higiene dan sanitasi.
Salah satu pelaku usaha jamu gendong yang mendapat sertifikat, Puji Rahayu,
mengatakan, senang memperoleh pelatihan dari BPOM terkait cara memproduksi
jamu yang aman dan terjaga higiene serta sanitasinya. Menurutnya, banyak
pengetahuan baru yang bisa diperoleh.
"Sekarang, kami mengenakan kelengkapan higiene dan sanitasi saat memproduksi
jamu, seperti masker, sarung tangan, dan penutup kepala. Dulu, hal-hal itu tidak
dilakukan,” katanya.
Selain itu, lanjut Puji, pelaku usaha jamu gendong juga semakin mengetahui cara
memilih bahan baku yang baik. Dalam sehari, Puji bisa menjual sekitar 12 botol jamu.
“Kami pilih yang sudah terdaftar di BPOM, saat pandemi seperti sekarang, kami
biasanya meminta konsumen menggunakan gelas sendiri atau membungkus jamu
yang dibeli," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang ikut hadir dalam
penyerahan sertifikat mengatakan, sertifikasi kepada pedagang jamu gendong
tersebut sangat penting karena konsumen akan semakin percaya bahwa produk yang
dijual aman dan berkhasiat.
“Apalagi, kami mendorong penjualan secara daring(online), termasuk untuk produk
jamu. Saat ini, sudah banyak produk jamu yang dikemas cukup baik dan dijual secara
daring,” katanya.
Sertifikasi dari BPOM, lanjut Heroe, merupakan nilai tambah untuk semakin
meyakinkan konsumen mengenai produk jamu yang dibeli. Ia pun berharap, BPOM
bisa terus memberikan pendampingan kepada pelaku usaha jamu gendong yang rata-
rata merupakan usaha mikro kecil, termasuk memberikan pendampingan ke usaha
jamu yang cukup legendaris di Kota Yogyakarta.
9