Page 18 - Kick Off Meeting dan Simulasi Uji Klinik Vaksin COVID-19
P. 18
Judul : BPOM Kawal Uji Klinik Vaksin COVID-19, Masyarakat Bisa
Bantu Jadi Relawan
Nama Media : farmasetika.com
Tanggal : 6 Agustus 2020
Halaman/URL : https://farmasetika.com/2020/08/06/bpom-kawal-uji-klinik-
vaksin-covid-19-masyarakat-bisa-bantu-jadi-relawan/
Tipe Media : Online
Majalah Farmasetika – Pelaksanaan uji
klinik tahap III terhadap salah satu
kandidat Vaksin COVID-19, yaitu Vaksin
SARS CoV-2 Inactivated produksi
Sinovac, China, direncanakan
dilaksanakan pada minggu depan.
Berdasarkan data World Health
Organization (WHO) per tanggal 31 Juli
2020, terdapat 26 kandidat vaksin yang saat ini berada dalam tahap uji klinik,
sementara 139 lainnya sedang dalam tahap uji pra-klinik. Uji tersebut dilakukan
dengan berbagai platform dan dilakukan di berbagai negara. Hal ini menunjukkan
bahwa seluruh dunia sedang bergerak dan berupaya bersama untuk mengatasi
pandemi COVID-19, termasuk di Indonesia.
Hal ini terungkap dalam Kick-Off Meeting dan Simulasi Uji Klinik Vaksin COVID-19
di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung (6/8/2020).
Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito menghadiri acara ini, turut hadir Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran, Tim Peneliti Uji Klinik Vaksin COVID-19, Komite
Etik Penelitian Kesehatan Universitas Padjadjaran, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, serta Direktur Utama PT.
Biofarma.
Dikutip dari situs resmi BPOM, Pelaksanaan uji klinik tahap III direncanakan akan
dilaksanakan di Indonesia dalam waktu dekat untuk memastikan keamanan dan
khasiatnya pada populasi di Indonesia. Pelaksanaan uji klinik di Indonesia
menunjukkan peran penting BPOM sebagai regulator di bidang Obat.
Kepala Badan POM menyampaikan bahwa uji klinik merupakan tahapan penting
dalam pengembangan vaksin untuk mendapatkan data khasiat dan keamanan yang
valid. Pelaksanaan uji klinik harus memenuhi aspek ilmiah dan menjunjung tinggi
etika penelitian sesuai dengan Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB atau
GCP/Good Clinical Practice). Hasil uji ini dibutuhkan untuk mendukung proses
registrasi Vaksin COVID-19 sebagai salah satu bentuk akses terhadap kebutuhan
vaksin.
Tak hanya dari sisi pelaksanaan uji kliniknya, vaksin yang akan diuji juga harus
diproduksi sesuai dengan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Khusus