Page 74 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 74

Judul                 : BPOM Izinkan Penggunaan Dua Obat Ini untuk Pasien Covid-19

               Nama Media            : askara.co

               Tanggal               : 7 Oktober 2020

               Halaman/URL          : https://www.askara.co/read/2020/10/05/9696/bpom-izinkan-penggunaan-
                                      dua-obat-ini-untuk-pasien-covid-19

               Tipe Media            : Online



                                                                Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                                (BPOM)  mengeluarkan  izin  penggunaan
                                                                dalam kondisi darurat atau emergency use
                                                                authorization  (EUA)  untuk  favipiravir  dan
                                                                remdesivir sebagai obat bagi pasien Covid-
                                                                19.

                                                                BPOM       mengizinkan      penggunaan
                                                                favipiravir  untuk  mengobati  pasien
               Covid-19  dengan  derajat  ringan  dan  sedang  yang  dirawat  di rumah  sakit.  Adapun
               remdesivir untuk menyembuhkan pasien Covid-19 dengan derajat berat yang dirawat
               di rumah sakit.

               Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan, pihaknya mengeluarkan EUA setelah
               melakukan uji klinis atas favipiravir dan remdesivir. Pada 3 September 2020, BPOM
               menerbitkan  EUA  kepada  perusahaan  farmasi  PT  Beta  Pharmacon  (Dexa  Group)
               yang membuat favipiravir dengan merek Avigan. Selain itu, BPOM juga mengeluarkan
               EUA bagi PT Kimia Farma yang membuat versi generik favipiravir. Selanjutnya pada
               19  September  2020,  BPOM  mengeluarkan  EUA  untuk  remdesivir  kepada  Industri
               Farmasi PT Amarox Pharma Global, PT Indofarma, dan PT Dexa Medica.

               "Penerbitan EUA diharapkan  dapat memberikan  percepatan akses  obat-obat  yang
               dibutuhkan  dalam  penanganan  Covid-19  oleh  para  dokter  sehingga  mempunyai
               pilihan  pengobatan  yang  sudah  terbukti  khasiat  dan  keamanannya  dari  uji  klinis.
               Tersedianya obat-obat tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka kesembuhan
               dan menurunkan angka kematian pasien Covid-19 yang menjadi target pemerintah
               dalam  percepatan  penanganan  Covid-19,"  papar  Penny  dalam  siaran  pers,  Senin
               (5/10).

               BPOM tidak hanya mengeluarkan EUA. Sebab, BPOM juga mengawasi penyaluran
               dan  peredaran  produk-produk  yang  telah  memperoleh  UEA.  Pengawasan  bisa
               dilakukan melalui evaluasi pelaporan realisasi importasi, produksi dan distribusi obat.

               Selain  itu,  BPOM  juga  mewajibkan  industri  farmasi  untuk  menjamin  mutu  obat,
               melakukan  uji  klinis  di  Indonesia  untuk  memastikan  khasiat  dan  keamanan  obat.
               BPOM  juga  melakukan  farmakovigilans  melalui  pemantauan  dan  pelaporan  efek
               samping  obat  yang  harus  dilaporkan  secara  berkala.  Farmakovigilans  merupakan
               kegiatan pemantauan dan pelaporan kejadian tidak diinginkan pada pasien.
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79