Page 78 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 78
Judul : Sembuhkan Pasien Covid-19, BPOM Terbitkan Izin Obat Favipiravir
dan Remdesivir
Nama Media : Tajukreportase.com
Tanggal : 7 Oktober 2020
Halaman/URL : http://tajukreportase.com/sembuhkan-pasien-covid-19-bpom-terbitkan-
izin-obat-favipiravir-dan-remdesivir/
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
telah menerbitkan izin penggunaan dalam
kondisi darurat (Emergency Use
Authorization/EUA) terhadap dua obat untuk
perawatan Covid-19. EUA sendiri merupakan
persetujuan penggunaan obat atau vaksin
saat kondisi darurat seperti saat ini.
Pertama izin obat Favipiravir diberikan kepada
Industri Farmasi PT. Beta Pharmacon (Dexa
Group) dengan merek dagang Avigan® sejak September 2020. Selain itu, PT. Kimia
Farma Tbk saat ini sudah memproduksi produk generik Favipiravir di Indonesia.
Sedangkan rekomendasi kedua obat Remdesivir, telah diberikan EUA sejak tanggal
19 September kepada Industri Farmasi PT. Amarox Pharma Global, PT. Indofarma,
dan PT. Dexa Medica.
Kedua obat itu terbukti melalui uji klinik menunjukkan kemanfaatannya dalam
menyembuhkan pasien COVID- 19. Favipiravir digunakan untuk pasien derajat ringan
dan sedang yang dirawat di rumah sakit. Sementara Remdesivir diberikan untuk
pasien derajat berat.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito berharap penerbitan EUA dapat memberikan
percepatan akses obat-obat yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19 oleh para
dokter, sehingga mempunyai pilihan pengobatan yang sudah terbukti khasiat dan
keamanannya dari uji klinik.
“Dengan tersedianya obat-obat tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka
kesembuhan dan menurunkanangka kematian pasien Covid-19 yang menjadi target
pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19,” ujarPenny K. Lukito, Senin
(5/10/2020).
Ia pun berharap para dokter dan tenaga kesehatan lain bekerja sama untuk
berpartisipasi aktif dalampemantauan terhadap khasiat dan keamanan melalui
kegiatan Farmakovigilans.
Farmakovigilans merupakan kegiatan pemantauan dan pelaporan kejadian tidak
diinginkan dan/atau efeksamping obat pada pasien oleh dokter dan tenaga kesehatan