Page 80 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 80

Judul                 : Awas! Favipiravir dan Remdesivir Itu ‘’Obat Covid-19 Darurat’’

               Nama Media            : suaramerdeka.com
               Tanggal               : 7 Oktober 2020

               Halaman/URL          : https://www.suaramerdeka.com/news/nasional/242729-awas-favipiravir-
                                      dan-remdesivir-itu-obat-covid-19-darurat

               Tipe Media            : Online



                                                            Badan  POM  mengingatkan  persetujuan
                                                            penggunaan obat  Covid-19,  saat  ini,
                                                            hanya  untuk  kondisi  darurat  kesehatan
                                                            masyarakat. Oleh karenanya penggunaan
                                                            obat  Covid-19   tidak  boleh  dilakukan
                                                            sembarangan.Pengunaan  obat  Covid-19
                                                            harus dalam pengawasan dokter.
                                                            BPOM  mengakui  telah  menerbitkan  izin
               penggunaan  dua  obat  Covid-19  namun  obat  itu  hanya  digunakan  dalam  kondisi
               darurat (Emergency Use Authorization/EUA), yakni obat Favipiravir dan Remdesivir.
               Obat itu secara klinis menunjukkan kemanfaatannya dalam menyembuhkan pasien
               Covid-19.

               Untuk  obat  Favipiravir   telah  diberikan  EUA  sejak  19  September  kepada  Industri
               Farmasi PT Amarox Pharma Global, PT Indofarma, dan PT Dexa Medica.  Sedangkan
               untuk  Remdesivir diberikan EUA sejak 19 September kepada Industri Farmasi PT
               Amarox Pharma Global, PT Indofarma, dan PT Dexa Medica.

               Penerbitan  EUA  diharapkan  dapat  memberikan  percepatan  akses  obat-obat  yang
               dibutuhkan  dalam  penanganan  Covid-19  oleh  para  dokter  sehingga  mempunyai
               pilihan pengobatan yang sudah terbukti khasiat dan keamanannya dari uji klinik.

               ‘’Dengan  tersedianya  obat-obat  tersebut  diharapkan  dapat  meningkatkan  angka
               kesembuhan dan menurunkan angka kematian pasien Covid-19 yang menjadi target
               pemerintah  dalam  percepatan  penanganan  Covid-19,”  kata  Kepala  Badan  POM
               Penny K  Lukito, di Jakarta, Senin (5/10).

               EUA  merupakan  persetujuan  penggunaan  obat  atau  vaksin  saat  kondisi  darurat
               kesehatan  masyarakat,  sehingga  penggunaan  kedua  jenis  obat  itu  tidak  bisa
               sembarangan harus benar-benar sesuai dengan pertimbangan dokter. BPOM terus
               melakukan  pengawasan  penyaluran  dan  peredaran  sejak  dari  industri  farmasi,
               pedagang besar farmasi, dan sarana pelayanan kefarmasian.

               Pengawasan melalui evaluasi pelaporan realisasi importasi, produksi dan distribusi
               obat  yang  disampaikan  kepada  Badan  POM.  Selain  itu,  Badan  POM  mewajibkan
               industri farmasi selaku pemilik EUA untuk menjamin mutu obat, melakukan uji klinik di
               Indonesia  untuk  memastikan  khasiat  dan  keamanan  obat,  serta  melakukan
               farmakovigilans melalui pemantauan dan pelaporan efek samping obat.
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85