Page 22 - Upaya Badan POM Bangkitkan Semangat UMKM untuk Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
P. 22

pangan  secara  konfrehensif.  Agar  dapat  menyediakan  pangan  yang  aman,
               berkualitas, dan bermutu serta menjadi konsumen yang cerdas dan sadar pangan
               yang                                                                                aman.

               Dia  berharap  agara  program  ini  dapat  disinergikan  dan  diadopsi  dalam  program
               berbasis pemberdayaan masyarakat desa yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten
               Gianyar. Sebab pemerintah daerah turut memegang peran penting pada pengawasan
               obat dan makanan di daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang No 23 tahun
               2014 tentang Pemerintah Daerah dan Instruksi Presiden No 3 Tahun 2017 tentang
               Peningkatan  Efektivitas  Pengawasan  Obat  dan  Makanan.  Tahun  2021,
               Pemkab  Gianyar mendapatkan dana alokasi khusus atau DAK non fisik Rp 489,5
               juta. Dana ini merupakan stimulus untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah
               dalam  pengawasan  obat  dan  makanan.  Sinergi  ini  juga  sejalan  dengan  undang-
               undang cipta kerja untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM  melalui
               percepatan                                                                      perizinan.

               Dra  Rita  Endang  menyampaikan  saat  ini  Kabupaten  Gianyar  baru  memiliki  15
               produsen pangan olahan yang terdaftar pada BPOM. Yakni, 1 usaha mikro, 2 usaha
               kecil, 10 usaha menengah, dan 2 industri besar. Selama tahun 2016 – 2021, BPOM
               telah menerbitkan 80 izin edar pangan olahan khusus dari Kabupaten Gianyar yaitu 4
               produk  pangan  dari  usaha  mikro,  3  produk  pangan  dari  usaha  kecil,  69  usaha
               menengah,                  dan                4               industri              besar.

               Ketua Panitia I Gede Widarma Suharta mengatakan pabrik AMDK ini dikelola oleh
               PAM  Tirta  Sanjiwani  Gianyar.  Produk  AMDK  ini  memanfaatkan  mata  air  Belahan
               Paras, mata air yang disucikan oleh Krama Desa Adat Bukian, kualitasnya sudah diuji
               di  laboratorium,  dan  air  yang  dihasilkan  terkategori  air  siap  minum.  Prosesnya
               menggunakan teknologi nanofiltrasi untuk pengaturan rasa dan komposisi mineral,
               sehingga rasanya akan berbeda dengan produk sejenis. Unit Produksi AMDK ini juga
               dilengkapi  dengan  Unit  Laboratorium  tersendiri,  yang  dikelola  oleh  Tenaga
               Laboratorium yang kompeten, dengan bimbingan, pembinaan, dan pengawasan dari
               BPOM Denpasar, sehingga  kualitas  air  yang  diproduksi,  dapat  senantiasa  terjaga.

               Giffest diisi lomba pengolahan makanan berbahan kelor diikuti Lembaga Pelatihan
               Kerja atau LPK se- Kabupaten Gianyar
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27