Page 54 - Mapom III_Juli-September 2020_04_Neat
P. 54

Kiri: Balai Besar POM di
                                                                               Medan mengamankan ribuan
                                                                               kemasan produk kosmetik
                                                                               ilegal Tabita dan HN beserta
                                                                               puluhan jerigen bahan baku
                                                                               cair yang siap dibagi ke dalam
                                                                               kemasan kecil senilai Rp200
                                                                               juta. Produk ilegal tanpa izin
                                                                               edar yang dipasarkan melalui
                                                                               online itu diamankan dari satu
                                                                               tempat di kawasan Medan
                                                                               Johor, Kamis (23/01).

















          dan Glibenklamid. Obat tradisional dan suplemen     Temuan obat tradisional, suplemen kesehatan dan
          kesehatan yang mengandung BKO memiliki risiko       kosmetik ilegal tersebut merupakan hasil pengawasan
          kesehatan, seperti kehilangan penglihatan dan       di lapangan dan pengawasan di media daring.
          pendengaran, stroke, serangan jantung, kerusakan    Temuan obat tradisional dan suplemen kesehatan
          hati, bahkan kematian.                              mengandung BKO serta kosmetik mengandung
                                                              bahan dilarang/bahan berbahaya telah ditindaklanjuti
          Selain itu, Badan POM juga menemukan 32 miliar      secara administratif, antara lain berupa pembatalan
          rupiah kosmetik ilegal dan/atau mengandung bahan    notifikasi/izin edar, penarikan dan pengamanan
          dilarang/bahan berbahaya. “Temuan didominasi oleh   produk dari peredaran, serta pemusnahan.
          kosmetik yang mengandung Merkuri dan Hidrokinon.
          Selain itu Badan POM juga menemukan 4 jenis          Terkait penanganan produk ilegal, selama tahun
          kosmetik yang sudah ternotifikasi mengandung bahan   2019 Badan POM telah mengungkap 42 perkara
          dilarang/bahan berbahaya yaitu pewarna dilarang     obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan/
          Merah K3. Secara umum bahan tersebut dapat          atau mengandung BKO, serta 96 perkara kosmetik
          menyebabkan kanker, kelainan pada janin, dan iritasi   ilegal dan/atau mengandung bahan dilarang/bahan
          kulit,” jelas Kepala Badan POM.                     berbahaya yang telah ditindaklanjuti secara pro-
                                                              justitia. Kepala Badan POM menyampaikan bahwa

                       Kanan: Balai Besar POM di
                       Jakarta menyelenggarakan
                          pemusnahan terhadap
                            kosmetik ilegal hasil
                    penindakan BBPOM di Jakarta,
                      Rabu (8/7) yang dilaksanakan
                        di Kalideres Jakarta Barat.
                        Produk yang dimusnahkan
                      merupakan hasil penindakan
                       Balai Besar POM di Jakarta
                    terhadap perkara yang terjadi di
                     tahun 2018 dan telah memiliki
                        Ketetetapan Pemusnahan
                          dari Pengadilan Negeri
                    setempat. Jumlah produk yang
                    dimusnahkan sejumlah 49 item
                     atau 4713 pcs meliputi bahan
                      baku kosmetik, kemasan, alat
                    produksi, dan produk siap edar.
                    Total nilai keekonomian barang
                    tersebut di[erkirakan mencapai
                         1,3 Miliar rupiah. (08/07)



           52  Majalah Pengawasan Obat dan Makanan
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59