Page 56 - Mapom III_Juli-September 2020_04_Neat
P. 56
LAIN-LAIN
PEJABAT FUNGSIONAL
Badan POM harus Profesional
D unia sedang menghadapi terbaik dalam pelaksanaan tugas rekomendasi kebijakan maupun
serta pengembangan karir dan
pandemi COVID-19 yang
solusi masalah pengawasan obat
telah mempengaruhi
ilmiah. Kami menantikan kontribusi
begitu banyak aspek kompetensi PFM dari jenjang dan makanan yang tepat dan
terampil hingga ahli utama.
kehidupan sosial ekonomi dan “Di tengah pandemi COVID-19 Bapak/Ibu PFM untuk penguatan
bernegara. Berbagai upaya untuk tentunya kita menyadari sistem pengawasan obat dan
atasinya pun telah dilakukan oleh pengawasan obat dan makanan, makanan dengan ide-ide luar biasa
pemerintah, tak terkecuali Badan khususnya obat dan vaksin dan inovatif,” harap Kepala Badan
POM. POM RI, Penny K. Lukito yang
merupakan kebutuhan yang
Sebagai Lembaga pemerintah kritikal sehingga banyak sekali disampaikan saat melantik dua
orang PFM Ahli Utama berdasarkan
yang bertugas melakukan yang berlomba-lomba untuk Keputusan Presiden Republik
pengawasan obat dan makanan, melakukan inovasi, riset, dan Indonesia Nomor 51/M Tahun 2020,
Badan POM juga berkewajiban klaim. Jaminan keamanan, mutu, Senin (31/08).
untuk melakukan pembinaan manfaat/khasiatnya berada di
terhadap sumber daya manuasianya tangan Badan POM, sebagai Selain itu Kepala Badan POM juga
terutama pejabat fungsional upaya perlindungan kepada melantik dan mengambil sumpah/
Pengawas Farmasi dan Makanan masyarakat dan bangsa. Di sinilah janji dua orang PFM Ahli Madya,
(PFM). Untuk itu, sebagai instansi peran penting PFM, terutama Ahli enam orang PFM Ahli Muda, satu
pembina pejabat fungsional PFM, Utama, yang sangat diperlukan orang Widyaiswara Ahli Muda,
Badan POM harus menjadi teladan untuk memberikan saran dan satu orang Analis Kepegawaian
54 Majalah Pengawasan Obat dan Makanan