Page 30 - BAHAN AJAR LITERASI & HOTS
P. 30

5.  Dialisis

                              Untuk        stabilitas       koloid
                       diperlukan sejumlah muatan ion suatu
                       elektrolit.     Akan       tetapi,      jika
                       penambahan elektrolit ke dalam sistem
                       koloid  terlalu  banyak,  kelebihan  ini
                       dapat  mengendapkan  fase  terdispersi
                       dari  koloid      itu.      Hal      ini      akan
                       mengganggu stabilitas   sistem   koloid
                       tersebut.   Untuk mencegah kelebihan
                       elektrolit,    penambahan         elektrolit
                       dilakukan dengan cara dialisis.                         Gambar 12. Dialisis
                                                                         Sumber : lovelifemedic-.wordpress.com
                              Dialisis     merupakan        proses
                       pemurnian  koloid  dengan  membersihkan  atau  menghilangkan  ion-ion
                       pengganggu  menggunakan  suatu  kantong  yang  terbuat  dari  selaput
                       semipermiabel.  Caranya,  sistem  koloid  dimasukkan  ke  dalam  kantong
                       semipermeabel, dan diletakkan dalam air. Selaput semipermeabel ini hanya
                       dapat dilalui oleh ion-ion, sedang partikel koloid tidak dapat melaluinya,
                       dengan demikian akan diperoleh koloid yang murni. Ion-ion yang keluar
                       melalui selaput semipermeabel ini kemudian larut dalam air. Dalam proses
                       dialisis  hilangnya  ion-ion  dari  sistem  koloid  dapat  dipercepat  dengan
                       menggunakan air yang mengalir. Peristiwa dialisis ini diaplikasikan dalam
                       proses pencucian darah di dunia kedokteran.



                   6.  Koloid Liofil dan Liofob

                       Koloid yang memiliki fase dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan
                       koloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-
                       menarik  yang cukup besar antara zat terdispersi dengan pendispersinya.
                       Liofil berarti suka  cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya,
                       suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak
                       ada  atau  sangat  lemah.  Liofob  berarti  tidak  suka  cairan (Yunani:  lio  =
                       cairan, phobia = takut atau benci). Jika fase dispersi yang dipakai adalah
                       air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil
                       dan koloid hidrofob.







                                              Gambar 13. koloid hidrofil dan hidrofob
                                                    Sumber : kejarcita.id
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35