Page 33 - BAHAN AJAR LITERASI & HOTS
P. 33

7.  Koloid Asosiasi

                              Sabun dan detergen larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan,
                       melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian polar
                       disebut  kepala  dan  bagian  non-  polar  disebut    ekor.  Kepala  dari  sabun
                       adalah  gugus  yang  tertarik  ke  air  (hidrofil).,  sedangkan  ekornya  gugus
                       hidrokarbon bersifat hidrofob.

                              Jika dilarutkan dalam air akan mengadakan asosiasi  karena  gugus
                       non-polar  (ekornya)  saling  tarik  menarik  sehingga  terbentuk  partikel
                       koloid. Dengan demikian lemak dengan bantuan sabun dapat larut dalam
                       air, sehingga lemak yang mlekat pada kain mudah larut atau mudah dicuci.

                       Fungsi deterge atau sabun ada dua, yaitu :

                           a.  Penghubung anatara air dan lemak disebut koloid asosiasi

                           b.  Penurun tegangan  permukaan  air  sehingg  air  mudah  membasahi
                               pakaian

              D. Pembuatan Koloid

                   i.  Cara Kondensasi
                          Dengan  cara  kondensasi  partikel  larutan  sejati  bergabung  menjadi
                       partikel  koloid.  Cara  ini  dapat  dilakukan  melalui  reaksi-reaksi  kimia
                       seperti  reaksi  redoks,  hidrolisis,  dekomposisi  rangkap,  atau  dengan
                       pergantian pelarut.
                      1.  Reaksi Substitusi
                              Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam
                          klorida  ,  maka  akan  terbentuk  belerang.  Partikel  belerang  akan
                          bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga
                          terbentuk sel belerang. Seperti reaksi

                          Na 2SO 3(aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq)+ H2O (l) + S (s)
                      2.  Reaksi Hidrolisis
                              Reaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Sol Fe(OH) 3
                          dibuat  melalui  hidrolisis  larutan  FeCl 3,  yaitu  dengan  memanaskan
                          larutan  FeCl 3.  Hidrolisis  larutan  AlCl 3  akan  menghasilkan  koloid
                          Al(OH) 3. Reaksinya adalah:
                          FeCl 3(aq) + 3H 2O (l) → Fe(OH) 3(s) +3HCl (aq)

                          AlCl 3(aq) + 3H 2O (l) → Al(OH) 3(s) + 3HCl (aq)

                      3.  Reaksi Redoks
                              Reaksi  redoks  adalah  reaksi  yang  disertai  perubahan  bilangan
                          oksidasi. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida
                          (H 2S) dengan belerang dioksida (SO 2), yaitu dengan mengalirkan gas
                          H 2S kedalam larutan SO 2.
                          2H2S(g) + SO2(aq) → 2H2O(l) + 3S(s)
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38