Page 43 - TEORI & PRAKTIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
        P. 43
     2.7 Teori  Humanistik  dan  implikasinya  pada  pembelajaran  dan
                       perangkat belajar
                    1)  Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Humanistik
                    Menurut  teori  humanistik,  proses  belajar  harus  dimulai  dan  ditujukan
                    untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Teori humanistik
                    sangat  mementingkan  isi  yang  dipelajari  daripada  proses  belajar  itu
                    sendiri.  Teori  humanistik  juga  tampak  pada  pendekatan  belajar  yang
                    dikemukakan  oleh  Ausubel.  Ia  mengatakan  bahwa  belajar  merupakan
                    asimilasi  bermakna.  Teori  humanistik  berpendapat  bahwa  teori  belajar
                    apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia
                    yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang
                    yang belajar secara optimal.
                       Dengan  demikian  teori  humanistik  dengan  pandangannya  yang
                    eklektik yaitu dengan cara memanfaatkan atau merangkum berbagai teori
                    belajar dengan tujuan untuk memanusiakan manusia bukan saja mungkin
                    untuk dilakukan, tetapi justru harus dilakukan. Banyak tokoh penganut
                    aliran  humanistik,  di  antaranya  adalah  Kolb  yang  terkenal  dengan
                    “Belajar Empat Tahap”, Honey dan Mumford dengan pembagian tentang
                    macam-macam  peserta  didik,  Hubermas  dengan  “Tiga  macam  tipe
                    belajar”, serta Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan “Taksonomi
                    Bloom”.
                    2)  Tokoh-Tokoh Teori Humanistik
                    Tokoh-tokoh terkenal yang menganut aliran humanistik yaitu:
                    a.  David A. Kolb (1939)
                       Kolb  membagikan  tahapan  belajar  menjadi  empat  tahap  yaitu:  (1)
                       Pengalaman konkrit, pada tahap ini peristiwa belajar adalah seseorang
                       dapat  mengalami  suatu  peristiwa  atau  suatu  kejadian  sebagaimana
                       adanya. (2) Pengamatan aktif dan reflektif, bahwa seseorang makin
                                                      34
     	
