Page 42 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 42

27


                             embah.  buyut.  bao,  janggawareng.  udeg-udeg.  dan  gantung  siwur
                             sedangkan  ke  bawah  yaitu  :  anak,  incu.  buyut.  bao,  janggawareng.
                             udeg-udeg,  dan  gantung  siwur.

                             2.3 .4  Stratifikasi  Sosial

                                 Pelapisan  sosial dan golongan-golongan dalam masyarakat daerah
                             Jawa  Barat  ada,  meskipun  sampai  kini  tampak  pula  perubahan  dari
                             masa  ke  masa.   Secara  garis  besarnya.  masyarakat  di  Jawa  Barat
                             dahulu  (pada  masa  sebelum  Jepang  datang)  dapat  dibagi  dalam  dua
                             lapisan  yang  disebut  pertama  merupakan  lapisan  rakyat  jelata.  Ada
                             kelompok  "menak"  yakni   kelompok  menak  yang  didasarkan  pada
                             keturunan (bergelar raden) dan kelompok menak yang didasarkan pada
                             kedudukannya  sebagi  pegawai  negri  yang  disebut  priyayi.
                             "cacah" disebut pula "somah".  "Cacah"(somah) yang berpangkat atau
                             mendapat  kedudukan  dalam  pemerintahan  sebut  "santana".   An tara
                             kedua lapisan masyarakat tersebut terdapat perbedaan menyolok dalam
                             segi-segi  kehidupan  sosialnya.  Jurang  itu  sengaja  diciptakan  oleh
                             pemerintah kolonial untuk memecah belah bangsa kita dan di kalangan
                             menak  sendiri  terdapat sikap  membesar-besarkan perbedan itu.  Dalam
                             pandangan  rakyat  biasa,  menak  dari  golongan  priyayi,  terutama  para
                             abternar  pamongpraja  (dahulu  disebut  BB  atau  Binnenlandsch
                             Bestuur)  dianggap  memiliki  tingkat  sosial  paling  tinggi.  Sebaliknya
                             "cacah"  dianggap  sebagai  golongan  yang  menempati  tingkat  sosial
                             paling  rendah.   Mereka  yang  tergolong  cacah  terdiri  atas  kaum
                             pedagang. kaum buruh rendahan, kaum petani di desa dan rakyat jelata
                             lainnya  yang  tidak  tentu  kedudukanya  seperti  kaum  buruh  tani,  kuli
                             harian  dan  sebagainya.
                                 Perubahan-perubahan  yang  terjadi  sekarang  memperlonggar
                             perbedaan-perbedaan  yang  terdapat  pada  tingkatan-tingkatan  sosial
                             tersebut.  Karena  perubahan-perubahan  itu,  perbedaan-perbedaan
                             tersebut  tidak  setajam  dulu  lagi.  Sekarang  golongan-golongan  dan
                             tingkatan-tingkatan  sosial  bukan  hanya  menak  dan  cacah  saja.
                             Nampaknya  golongan-golongan  ini  makin  banyak  ragamnya  sejalan
                            dengan perkembangan  dan  perubahan-perubahan  sosial yang berlaku.
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47