Page 52 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 52
37
Pacla tiap ujung batang suhunan. kcclua sisa atap pendek
mcrnbentuk suclut punclak clan apabila kcdua ujung ba\\ ah kaki itu
dihubungkan dcngan suatu garis imagincr. akan temujudlah scgi tiga
sarna kaki.
Para pencl iti berpcndapat. bah'' a kcm ungkinan besar clari bentuk
atap "jolopong" atau regol inilah berkcmbangnya bentuk-bentuk atap
lain eli Ja,va Barat. Bentuk sederhana atap jolopong itu ditunjukkan
pada bcntuk .1wrng dengan eli sawah-sa,,ah di lembah sungai Cimanuk
) ang luas paela daerah ali ran sunga1 Cimanuk eli Sumedang Timur
I aut.
"Saung" aelalah bentuk bangunan yang amat seelerhana dan mudah
d i buat set iap saat. Saung umumnya d i buat eli sa\\ ah dan d i pergunakan
sebagai tempat petani menunggu tanamannya agar terhindar dari
gangguan-gangguan. Saung dipergunakan pula bagi petani untuk
beristirahat sejenak. melepas Ielah setelah bekerja sambil menghirup
uelara segar.
3.1.2.2 Tagog Anjing (sikap anjing sedang duduk)
Bentuk atap tagog anjing atau jago anjing (gambar 2) adalah
bentuk atap yang memiliki dua bidang atap yang berbatasan pada garis
batang suhunan. Bidang atap yang pertama lebih Iebar dibanding
dengan atap lainnya: serta merupakan penutup ruangan. Sedangkan
atap lainnya yang sempit, memiliki sepasang sisi yang sama panjang
dcngan batang suhunan bahkan batang suhunan itu merupakan
puncaknya. Pasangan sisi (tepi) lainnya sangat pendek bila
dibanelingkan dengan panjang suhunan. Paela umumnya sisi bawah
tidak disangga oleh tiang. Bielang atap )ang sempit ini hanya sekedar
tudung agar cahaya matahari atau air hujan tidak langsung mengenai
ruangan elalam bagian depan.
Tiang-tiang depan pada bangunan dengan atap "tagog anjing"
/ebih panjang elibanelingkan elengan tiang-tiang belakangnya. batang
suhunan terletak eli atas puncak-puncak tiang depan. Ruangan
scbenarnya tcrdapat diba\\ ah atap bclakang. Atap dengan hanya
bcrfungsi sebagai "emper" saja.