Page 67 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 67
52
3.2.2 Tipologi
Mesjid merupakan bangunan dengan denah bangunan yang
berbentuk bujur sangkar. Pada masjid-masjid yang lebih muda
umumnya, di samping denah bujur sangkar terdapat pula serambi
serambi di depan, kiri dan kanan. Serambi-serambi itu merupakan
ruangan-ruangan hasil penambahan kemudian.
Ciri utama yang menandai bangunan mesjid adalah bentuk
atapnya yang besar dan Iebar yang terletak di atas bangunan utama.
Bagian inilah yang memiliki empat tiang utama yang lazim disebut
"Saka Guru". Saka ini berfungsi untuk menyangga seluruh gaya berat
bangunan tersebut.
Sebagai perbandingan dikemukakan, balm·a Masjid Agung
Kasepuhan dibangun bertiang lima. jumlah ke lima tihang ini
melambangkan kelima Rukun Islam. Bentukan-bentukan simbolis dari
mesjid ini ialah jumlah pintunya ialah sembilan. melambangkan
kesembilan Wali Sanga penyebar agama Islam di pulau Jawa.
A tap dari ruangan masj id yang berbentuk bujur sangkar adalah
atap tumpang yang tersusun makin ke atas makin kecil. Tingkatan
yang paling atas. biasanya ditutupi dengan atap lainnya dalam bentuk
Iimas. Bagian paling atas ini disebut "momolo".