Page 4 - EBOOK SEJARAH PROKLAMASI INDONESIA
P. 4

kemerdekaan  Indonesia.  BPUPKI  beranggotakan  67  orang  yang  diketuai  oleh  Dr.

               Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua
               Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso.

                       Di  luar  anggota  BPUPKI,  dibentuk  sebuah  Badan  Tata  Usaha  (semacam
               sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh Raden
               Pandji Soeroso dengan wakil Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko
               (orang Jepang). Tugas dari BPUPKI sendiri adalah mempelajari dan menyelidiki hal-
               hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-
               hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka.

               c.  Perumusuan Dasar Negara dan UUD 1945


                       Pada  tanggal  17  september  1944,  Perdana  Menteri  Jepang  Koiso
               mengemukakan  akan  memberi  kemerdekaan  kepada  bangsa  indonesia,  maka
               tanggal 1 maret 1945 pemerintah militer jepang mengumumkan dalam waktu dekat
               akan  dibentuk  badan  yang  bertugas  menyelidiki  dan  menyiapkan  hal-hal  yang
               berhubungan dengan kemerdekaan tersebut. pada tanggal 29 april 1945 dibentuklah
               suatu  badan  yang  diberi  nama  Badan  Penyelidik  Usaha-Usaha  Persiapan
               Kemerdekaan  Indonesia  (BPUPKI)  atau  Dokuritsu  Zunbi  Choosakai  dengan  ketua
               Dr.K.R.T. Radjiman Wediodiningrat, tanggal 28 mei 1945 BPUPKI dilantik oleh Saiko
               Syikikan pemerintah militer jepang yang dihadiri Jenderal Itagaki, Panglima Tentara
               VII bermarkas di Singapura, dan Letjen Nagaki, Panglima XVI di jawa dan diadakan

               pula pengibaran bendera kebangsaan jepang hinomaru oleh Mr.a.g.pringgodigdo dan
               bendera sang merah putih oleh Toyohiku Masuda.

               1.      Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945)

                       Setelah  terbentuk  BPUPKI  segera  mengadakan  persidangan.  Masa
               persidangan  pertama  BPUPKI  dimulai  pada  tanggal  29  Mei  1945  sampai  dengan  1
               Juni  1945.  Pada  masa  persidangan  ini,  BPUPKI  membahas  rumusan  dasar  negara
               untuk  Indonesia  merdeka.  Pada  persidangan  dikemukakan  berbagai  pendapat

               tentang  dasar  negara  yang  akan  dipakai  Indonesia  merdeka.  Pendapat  tersebut
               disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.

               2.      Masa Persidangan Kedua (10–16 Juli 1945)

                       Masa  persidangan  pertama  BPUPKI  berakhir,  tetapi  rumusan  dasar  negara
               untuk  Indonesia  merdeka  belum terbentuk.  Padahal,  BPUPKI  akan  reses  (istirahat)
               satu bulan penuh. Untuk itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang
               beranggotakan  sembilan  orang  sehingga  disebut  Panitia  Sembilan.  Tugas  Panitia
               Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi tentang pembentukan dasar negara
               Indonesia  merdeka.  Anggota  Panitia  Sembilan  terdiri  atas  Ir.  Sukarno  (ketua),
               Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin,
   1   2   3   4   5   6   7   8   9