Page 7 - Buku Digital (E-Book) "Barisan dan Deret Aritmatika"
P. 7

BAB II

                                       BARISAN DAN DERET ARITMATIKA



               2.1 Barisan Bilangan

                     Barisan  merupakan  urutan  dari  suatu  anggota-anggota  himpunan  berdasarkan  suatu

               aturan tertentu. Setiap anggota himpunan diurutkan pada urutan atau suku pertama, kedua, dan

               seterusnya. Untuk menyatakan urutan atau suku ke-n dari suatu barisan dinotasikan Un. Untuk
               memahami pengertian suatu barisan bilangan, perhatikan contoh urutan bilangan berikut ini:


               a.  2, 4, 6, 8, 10, ….
               b.  3, 6, 9, 12, 15, ….

               c.  3, 2, 5, 4, 7, 8, ….
               d.  12, 15, 13, 18, 25, ….


                     Urutan bilangan – bilangan pada contoh a, b, c, dan d di atas mempunyai aturan tertentu,
               misalnya  pada  contoh  :  a)  dengan  urutan  bilangan  2,  4,  6,  8,  10,  ….  mempunyai  aturan

               tertentunya adalah ditambahkan dengan 2. Sedangan pada contoh b) dengan urutan 3, 6, 9, 12,
               15,…  mempunyai  aturan  tertentunya  adalah  ditambah  dengan  3.  Urutan  bilangan  yang

               memiliki aturan tertentu itu disebut barisan bilangan. Sedangkan urutan bilangan – bilangan

               pada contoh c) dan d) di atas tidak mempunyai aturan tertentu, sehingga bukan merupakan
               suatu barisan bilangan.


               Bentuk umum barisan bilangan dapat dinyatakan dengan :    ,    ,    , … ,      −   ,    .
                                                                            
                                                                                   
                                                                                                
                                                                               
               2.2 Barisan Aritmatika


               Masalah :
                     Lani, seorang pengerajin batik di Gunung Kidul. Ia dapat menyelesaikan 6 helai kain

               batik berukuran 2,4 m × 1,5 m selama 1 bulan. Permintaan kain batik terus bertambah sehingga
               Lani harus menyediakan 9 helai kain batik pada bulan kedua, dan 12 helai pada bulan ketiga.

               Dia  menduga,  jumlah  kain  batik  untuk  bulan  berikutnya  akan  3  lebih  banyak  dari  bulan

               sebelumnya. Dengan pola kerja tersebut, pada bulan berapakah Lani menyelesaikan 63 helai
               kain batik?


               Alternatif Penyelesaian :

               Dari Masalah, dapat dituliskan jumlah kain batik sejak bulan pertama seperti di bawah ini:



                                                                                                         3
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12