Page 21 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Ketiga_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 21
"Seandainya bukan karena itu pasti akan dinampakkan kuburan
Nabi".
Jadi 'Aisyah –perawi hadits ini- memahami bahwa larangan
sholat ke arah kuburan adalah ketika kuburan tersebut nampak
jelas, dan bukan secara mutlak.
Sholat di kuburan menjadi haram jika menyengaja
menjadikan kuburan sebagai kiblatnya, dan bahkan menjadi
kufur jika bertujuan beribadah kepada kuburan.
Sholat di Masjid yang ada Kuburannya
Sedangkan sholat di masjid yang di dalamnya terdapat
pekuburan hukumnya adalah boleh.
Mengenai hadits al Bukhari :
" دجاسم موئاِبنأ ريبق اوذتخا ىراصنلاو ديوِلا للها نعل "
Maknanya : "Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi dan
Nasrani, mereka menjadikan kuburan-kuburan para nabi
mereka sebagai tempat dan tujuan bersujud dan beribadah,
hendaklah dijauhi apa yang mereka lakukan itu".
Dalam hadits itu juga ada perkataan 'Aisyah:
ـ هر " بق اوزربٓ ك لذ ٗ يل و "
"Dan andaikata bukan karena itu pasti mereka menampakkan
kuburanya(kuburan Rasulullah)"
Hadits tersebut dimaksudkan untuk orang yang sholat
dan menghadap ke kuburan dengan tujuan mengagungkan
kuburan tersebut. Ini mungkin terjadi jika memang kuburan
tersebut nampak dan tidak tertutup. Jadi jika kondisinya tidak
demikian maka tidaklah haram hukumnya sholat di sana.
17