Page 16 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Ketiga_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 16
BAB IV
MASALAH BANGUNAN KUBURAN DAN
ZIARAH KUBUR
Bangunan Kuburan
Diharamkan membuat kuburan dalam bentuk
bangunan, jika status tanah pekuburannya adalah tanah wakaf
untuk pekuburan. Kuburan cukup diberi batu di bagian kepala
mayyit dan di bagian kaki mayyit, sehingga diketahui oleh
orang yang datang untuk berziarah. Namun jika status tanah
pekuburannya adalah milik perorangan, tidak haram
hukumnya membangun kuburan dengan seizin pemilik tanah,
hukumnya hanya makruh saja.
Maksud dari diharamkannya membangun kuburan di
tanah wakaf adalah bahwa hal itu bisa mempersempit areal
pekuburan bagi kaum muslimin yang lain untuk dikuburkan di
sana, karena jika ada bangunan di salah satu kuburan akan sulit
bagi mereka membongkarnya untuk menguburkan mayit lain
di sana. Kecuali jika ada keadaan darurat seperti jika daerah
pekuburan tersebut rawan binatang buas yang biasa menggali
kuburan dan memakan jasad mayit atau ada kekhawatiran
kuburan akan diisi dengan mayit lain sebelum jasad mayit yang
lama punah, dalam keadaan seperti ini membangun kuburan
hukumnya boleh (Ja-iz).
12