Page 15 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Ketiga_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 15
Hadits yang menjelaskan diperbolehkannya talqin
terhadap mayit adalah hadits Nabi shallallahu 'alayhi wasallam
yang panjang yang diriwayatkan oleh al Hafizh Dliya'uddin al
Maqdisi dalam kitabnya Al Mukhtarah. Mengenai status hadits
tersebut al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan : "Sanadnya adalah
shalih dan adl-Dliya' menganggapnya kuat dalam al Mukhtarah".
Faedah dari talqin adalah seperti yang disebutkan dalam
hadits tersebut :
نقل لجر دنع اندعقُ ام انب قلطنا هبحاصل اهمدحأ ليقُ ايركنو اركنم نإف "
" هتجح
Maknanya : "Sesungguhnya malaikat Munkar dan Nakir, salah
seorang berkata kepada yang lain : Marilah kita pergi , untuk apa kita
duduk di dekat orang yang sudah diajarkan hujjahnya (dalam
menjawab pertanyaan kita)".
Jadi faedah dari talqin adalah bahwa mayyit akan
terbebas dari pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir dan
1
selamat dari siksa kubur. Talqin ini disunnahkan bagi mayit
yang sudah baligh.
1 Ini adalah rahmat yang Allah berikan kepada orang yang ditalqin
tersebut, seperti halnya orang yang diberikan oleh Allah karunia mati syahid
dengan cara dibunuh secara zhalim atau karena kerobohan bangunan atau
karena kebakaran dan semacamnya. Orang semacam ini tidak akan dikenai
siksa kubur atau siksa akhirat meskipun ia pada masa hidupnya banyak
melakukan maksiat dan dosa besar kepada Allah.
11