Page 48 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 48
23 Desember 1949, Moh. Hatta menuju ke Belanda untuk menandatangani akta
pengakuan kedaulatan dari pihak Belanda. Kemudian pada tanggal 27 Desember
1949 terjadi penandatanganan kedaulatan Indonesia di Belanda sehingga secara
de facto dan de jure Belanda sudah mengakui kedaulatan Indonesia. 2
Gambar 2.1 Moh. Hatta selaku Perdana Menteri RIS dan Ratu Juliana ketikaupacara
penyerahan kedaulatan Indonesia di Belanda. (Sumber: www.wikipedia.com)
Pada upacara penyerahan kedaulatan
Indonesia di Belanda, Ratu Belanda yaitu Ratu
reminder Juliana mengatakan bahwa “kini kita tidak
Moh. Hatta mengatakan lagi berdiri berhadap-hadapan satu sama lain,
bahwa “mulai kini kebahagian
kedua bangsa, Indonesia dan melainkan berdiri berjajar, meskipun masih
Belanda, akan berkembang”. penuh dengan penderitaan dan tanda-tanda
Ratu Juliana mengatakan luka”. Sedangkan Moh. Hatta mengatakan
bahwa “kini kita tidak lagi
berdiri berhadap-hadapan bahwa “mulai kini kebahagian kedua bangsa,
3
satu sama lain, melainkan Indonesia dan Belanda, akan berkembang”.
berdiri berjajar, meskipun Selain di Belanda, pada tanggal yang sama
masih penuh dengan di Jakarta juga terjadi penandatanganan
penderitaan dan tanda-tanda
luka. kedaulatan Indonesia yang dilakukan oleh Sri
Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi
Mahkota A.H.J. Lovink. Pada upacara ini hadir beberapa delegasi dari negara
sahabat yaitu Arab Saudi, Pakistan, India, Birma, Myanmar, Filiphina, dan lain-
lain. Artinya bahwa Belanda sudah mengakui kemerdekaan penuh Indonesia
2 Rudini et. al., Profil Provinsi Republik Indonesia. (Jakarta: Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara, 1992),
hh. 21-22
3 DR. A.H. Nasution, Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid II Periode Konferensi Meja Bundar,
(Bandung: Angkasa Bandung. 1993), h. 396.
Sejarah Nasional Indonesia VI 44