Page 50 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 50

Pada  28  Desember  1949,  Presiden  Ir.  Soekarno  beserta  rombongan
            meninggalkan Yogyakarta kembali ke Jakarta untuk mengemban jabatan barunya
            sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat. Beliau diantarkan oleh Mr. Assaat
            ke Lapangan Udara Maguwo. Setibanya di Jakarta, Ir. Soekarno disambut oleh

            sorak-sorai rakyat dan Sultan Hamengku Buwono IX. Jakarta kembali menjadi
            ibu kota Indonesia setelah hampir 4 tahun ditinggalkan.  6
                  Pasca peristiwa tersebut diberlakukannya sistem federal dengan bentuk
            negara serikat. Kondisi negara menjadi tidak kondusif, banyak kalangan politisi

            yang mengklaim bahwa sistem ini tidak bisa diterima karena pengaruh kolonial
            yang  besar  di  tiap  negara  bagian.  Disamping  itu  sebagian  besar  masyarakat
            Indonesia  juga menganggap bahwa sistem  federal adalah  penghalang  bagi
            tercapainya kesatuan yang utuh. Sistem ini dianggap sebagai alat Belanda untuk

            mengawasi Indonesia.  7


            c.      Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan
                    Pasca  disepakatinya  Konferensi  Meja  Bundar  (KMB)  maka  bentuk

            negara Indonesia yaitu negara federasi dengan berbagai negara bagian seperti
            penjelasan sebelumnya. Pada tanggal 16 Desember 1949 terjadi sidang bersama
            Parlemen  dan Senat RIS yang menetapkan terpilihnya Ir. Soekarno sebagai
            Presiden  RIS  yang  pertama.  Keesokan  harinya  tanggal  17  Desember  1949

            diadakan upacara pelantikan Presiden Republik Indonesia Serikat yang pertama
            di Siti Hinggil, Keraton Yogyakarta. Ir. Soekarno membentuk kabinet RIS pada
            tanggal 20 Desember 1949 dengan menunjuk empat orang formatur yakni Moh.
            Hatta dan Sultan Hamengku Buwono IX dari pihak RI, dan dua orang lainnya dari

            pihak negara federal yaitu Anak Agung Gde Agung dan Sultan Hamid II. Kabinet
            RIS dibawah pimpinan Moh. Hatta memerintah hingga tanggal 17 Agustus 1950.
            Artinya  kabinet  ini  hanya  berusia  tidak  sampai  satu  tahun.  Anggota  kabinet
            terdiri dari 13 orang menteri, dan 3 menteri negara, seperti yang ditampilkan

            pada tabel dibawah ini. 8


            6   Ir. Ginanjar Kartasasmita, et.al, 30 Tahun Indonesia Merdeka 1945-1949,  (Jakarta: PT. Gita Karya, 1985),
            h. 253.
            7   Haryono Rinardi, Dari RIS Menjadi Negara RI : Perubahan Bentuk Negara Indonesia Pada 1950,  Mozaik,
            Vol. 12, No. 2, 2012, h.182, (diakses dari http://journal.unair.ac.id, tanggal 18 Oktober 2016).
            8   Poesponegoro dan Notosusanto. op. cit., hh. 301-302.

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            46
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55