Page 38 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 38

URAIAN:
          A.  Istilah dan Defenisi Perjanjian;
              Perjanjian lazim dikenal ataupun disebut sebagai kontrak, yang merupakan
              adopsi dari istilah Inggris “contract”, serta juga dikenal sebagai “agreement”
              atau  “overeenkomst”  dalam  bahasa  Belanda.  Selain  itu,  dalam  Kitab
              Undang-Undang  Hukum  Perdata,  perjanjian  juga  dikenal  dengan  istilah
              “persetujuan”.

              Defenisi dari perjanjian diatur dalam Pasal 1313 KUH Perdata yang berbunyi
              “Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan yang terjadi antara satu orang
              atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih”.

              Defenisi  di  atas  menurut  Mariam  Darus  Badrulzaman  (1994:18)  dianggap
              terlalu luas dan tidak lengkap. Terlalu luas karena didalamnya juga dianggap
              dapat mencakup hal-hal mengenai janji kawin, yang merupakan perbuatan
              di  dalam  hukum  keluarga  yang  menimbulkan  perjanjian  juga,  namun
              istimewa  sifatnya  karena  mendapatkan  pengaturan  hukum  tersendiri.
              Dianggap tidak lengkap, karena didalamnya hanya merumuskan perjanjian
              secara sepihak saja.

              Black’s  Law  Dictionary  memberikan  pengertian  perjanjian  sebagai  “an
              agreement between two or more persons which creates an obligations to do
              or not to do a peculiar things”.

              Pengertian  lain  disampaikan  ole  Munir  Fuady  (2002:  9)  “..  adalah  suatu
              perjanjian  atau  serangkaian  perjanjian  dimana  hukum  Memberikan  ganti
              rugi  terhadap  wanprestasi  dari  kontrak  tersebut,  dan  oleh  hukum,
              pelaksanaan  dan  kontrak  tersebut  dianggap  merupakan  suatu  tugas  yang
              harus dilaksanakan”.


          B.  Teori-teori Yuridis dan Konseptual tentang Perjanjian;
              Ilmu  hukum  mengenal  beberapa  teori  tentang  perjanjian,  yaitu  :  1)  Teori
              berdasarkan  prestasi  kedua  belah  pihak,  2)  Teori  berdasarkan  Formasi
              Kontrak, 3) Teori Dasar Klasik, 4) Teori Holmes tentang Tanggung Jawab yang
              berkenaan  dengan  kontrak,  serta  5)  Teori  Liberal  tentang  kontrak  (Munir
              Fuady, 1999: 4 – 11).
                                                                          16
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43