Page 25 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 25
a) Orientasi sesuatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan
tempat; memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi
sesuatu cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan
dalam bagian utama cerita tersebut, dan ada kalanya
membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam cerita itu.
b) Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik.
Sang pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-
rintangan antara dia dan tujuannya, dia mengalami aneka
kesalahpahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi
rintangan-rintangan ini.
c) Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari
apa-apa yang telah mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik
batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi, biasanya
disebut klimaks (turning point). Pada klimaks itulah terjadi
perubahan penting mengenai nasib sang tokoh. Kepuasan para
penonton terhadap suatu cerita tergantung pada sesuai-tidaknya
perubahan itu dengan yang mereka harapkan.
Pengarang dapat mempergunakan teknik flashback atau sorot
balik untuk memperkenalkan penonton dengan masa lalu sang
pahlawan, menjelaskan suatu situasi, atau untuk memberikan
motivasi bagi aksi-aksinya.
4. Memahami Bentuk Drama
Pada umumnya, drama mempunyai dua arti, yaitu drama
dalam arti luas dan drama dalam arti sempit. Dalam arti luas, drama
adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang
dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti sempit, drama
adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan
ke atas panggung. Dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud
drama adalah cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan
naskah.
Menganalisis drama melalui identifikasi drama adalah
mencirikan atau menggolongkan/mengklasifikasikan drama
18 | Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar