Page 41 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 41
ADEGAN 1
Suasana pagi yang indah, orang-orang yang tinggal di
kampung nan jauh dari hiruk pikuk perkotaan melakukan aktivitas
normal seperti biasanya. Awal kisah terlihatlah seorang Janda yang
keluar dari rumahnya dengan tujuan untuk menjemur pakaian yang
baru saja dicucinya. Tanpa disadari, tepat di seberang rumahnya
Kamaq sedang mengintip aktivitas yang sedang dilakukannya.
Setelah semua bajunya terjemur janda pun memutuskan untuk
masuk kerumah tetapi saat ia berbalik ia menyadari bahwa sedari
tadi Kamaq suman mengintipnya ia pun memperlihatkan tatapan
centilnya kepada Kamaq lalu kemudian segera masuk ke rumah. Tak
lama setelah itu Kamaq suman pun keluar dari rumahnya.
Kamaq : “Kalian lihat itu? Itu Janda anak satu, dia cantik,
Suman murah senyum, dan peramah. Apamo Kindoqna
i Sasa paccaiyang, jelek lagi”. (sambil
menyanyikan lagu sayang sayang)
Janda : (membalas sayang sayang dari Kamaq Suman)
Sambil bernyanyi janda masuk ke rumahnya kemudian Kamaq
Suman mengikuti Janda sampai kedepan pintu rumahnya. Tanpa
Kamaq Suman sadari ternyata istrinya yaitu Sitti melihatnya
sedang berada di depan rumah si Janda.
Sitti : “E E E EEEEE!!!!!!! Apa lagi mubikin kau di
situ”?
Kamaq : “Tadi nasuruhka Janda perbaiki pintunya yang
Suman agak longgar pakunya”.
Sitti : “Aih alasan mando, ehhh apa kurangku”?
Kamaq : “Uhh cantik sekali memang”.
Suman
Sitti : “Maloloka memang”!
34 | Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar