Page 48 - MODUL ELEKTRONIK KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X
P. 48

  Undang-Undang  Republik  Indonesia  Nomor  5  Tahun  1990  tentang
                              Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
                                      Konservasi  sumber  daya  alam  hayati  dan  ekosistemnya  dilakukan
                              melalui  kegiatan  :  (i)  perlindungan  sistem  penyangga  kehidupan;  (ii)
                              pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;
                              serta  (iii)  pemanfaatan  secara  lestari  sumber  daya    alami    hayati    dan
                              ekosistemnya.  Sistem  penyangga  kehidupan  merupakan  satu proses  alami
                              dari  berbagai  unsur  hayati  dan  nonhayati  yang  menjamin  kelangsungan
                              kehidupan makhluk.
                                    Untuk    mewujudkan    tujuan    pengelolaan    keanekaragaman    hayati,
                              Pemerintah menetapkan salah satunya pengaturan cara pemanfaatan wilayah
                              perlindungan  sistem  penyangga    kehidupan.    Wilayah    sistem    penyangga
                              kehidupan    yang    mengalami  kerusakan  secara  alami  dan/atau  oleh  karena
                              pemanfaatannya  serta  oleh  sebab-sebab  lainnya  diikuti  dengan  upaya
                              rehabilitasi secara berencana dan berkesinambungan.
                            Undang-Undang  Nomor  5  Tahun  1994  tentang  Pengesahan  United
                              Nations Convention  on  Biological  Diversity  (Konvensi   Perserikatan
                              Bangsa  Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati)
                                     Keanekaragaman  hayati  di  dunia,  khususnya  di  Indonesia,  berperan
                              penting  untuk  berlanjutnya    proses    evolusi    serta    terpeliharanya
                              keseimbangan  ekosistem  dan  sistem kehidupan biosfer. Manfaat kebijakan
                              ini bagi Indonesia berupa:
                              a.  Setiap    pihak    wajib    memberlakukan    upaya-upaya    legislative,
                                 administrative,  dan kebijakan,  bila  diperlukan  untuk   memungkinkan
                                 peran  serta  yang  efektif  dalam kegiatan  penelitian  bioteknologi  yang
                                 dilakukan    para    pihak,    khususnya    negara-negara    berkembang    yang
                                 menyediakan   sumber   daya   genetik  bagi   penelitian  tersebut  dan bila
                                 layak;













                              b.  Setiap  pihak  wajib  melakukan  upaya  praktis  untuk  mendorong  dan
                                 mengembangkan  akses  prioritas  dengan  dasar  adil  oleh  para  pihak
                                 terutama negara – negara berkembang kepada hasil dan keuntungan yang



                                              Modul Biologi Keanekaragaman Hayati untuk SMA/MA Kelas X


                                                                 40
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53