Page 48 - eModul SB kelas 8
P. 48

Pola lantai pada tari Saman dari Aceh menggunakan garis lurus. Para penari
                         duduk lurus di lantai selama menari. Pola lantai tari Saman merupakan salah satu
                         ciri  yang  tidak  dimiliki  oleh  daerah  lain.  Pola  lantai  tari  Bedaya  baik  di  Keraton
                         Surakarta maupun Yogyakarta banyak menggunakan pola-pola garis lurus. Garis
                         lurus  pada  tari  Saman  dan  Bedaya  merupakan  simbol  pada  hubungan  vertikal
                         dengan Tuhan dan horisontal dengan masyarakat serta lingkungan sekitar.
                                Tari Kecak dari Bali lebih banyak menggunakan pola lantai melingkar atau
                         melengkung  dan  tidak  menggunakan  pola  lantai  garis  lurus.  Hal  ini  memiliki
                         kesamaan dengan polalantai tari Randai dari Sumatera Barat.














                                             Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus
















                                        Tari Kecak dengan pola lantai garis lengkung dan membentuk lingkaran.
                     2.  Tata Rias
                                Tata  Rias  dan  Tata  Busana  dua  serangkai  yang  tidak  dapat  dipisahkan
                         untuk penyajian suatu tari. Seorang penata tari perlu memikirkan dengan cermat
                         dan teliti tata rias dan tata busana yang tepat guna memperjelas dan sesuai dengan
                         tema yang disajikan dan akan dinikmati oleh penonton. Untuk itu memilih desain
                         pakaian  dan  warna  membutuhkan  pemikiran  dan  pertimbangan  yang  matang
                         karena kostum berfungsi untuk memperjelas pemeranan pada tema cerita.
                                Tata rias merupakan cara atau usaha seseorang untuk mempercantik diri
                         khususnya pada bagian muka atau wajah, menghias diri dalam pergaulan. Tata rias
                         pada  seni  pertunjukan  diperlukan  untuk  menggambarkan/menentukan  watak  di
                         atas  pentas.  Sebagai  penggambaran  watak  di  atas  pentas  selain  acting  yang
                         dilakukan oleh penari diperlukan adanya tata rias sebagai usaha menyusun hiasan
                         terhadap suatu objek yang akan dipertunjukan.
                         Tata rias dibedakan menjadi 8 riasan:
                         1)  Rias aksen, memberikan tekanan pada pemain yang sudah mendekati peranan
                            yang akan dimainkannya. Misalnya pemain orang Jawa memerankan sebagai
                            orang Jawa hanya dibutuhkan aksen atau memperjelas garis-garis pada wajah.
                         2)  Rias  jenis,  merupakan  riasan  yang  diperlukan  untuk  memberikan  perubahan
                            wajah  pemain  berjenis  kelamin  laki-laki  memerankan  menjadi  perempuan,
                            demikian sebaliknya.

                   Modul Seni Budaya Kelas VIII Semester 2 SMPN 6 Lembang                              47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53