Page 21 - E-BPDG SPLDV
P. 21

ungkapan “punyo kalabiahan, yaitu utak atau aka untuak bapikia, mancari ilmu”
               menggunakan berbagai model dan skema. Peserta didik berperan sebagai peserta

               yang  aktif  mengerjakan  matematika  dan  menanggapi  bahan  ajar  yang
               ditayangkan  secara  online  oleh  guru.  Kontribusi  dalam  proses  pembelajaran

               diharapkan  datang  dari  peserta  didik  sendiri  dengan  memproduksi  dan
               mengkonstruksi sendiri model secara bebas.

                      Interaksi  dalam  kegiatan  pembelajaran  bersifat  multiarah  dengan

               berdiskusi  secara  berkelompok  dengan  memperhatikan  tata  karma  di
               Minangkabau mengajarkan masyarakatnya untuk membiasakan diri untuk berembuk,

               musyawarah  dengan  mengutamakan  kebersamaan.  Secara  mufakat  peserta  didik

               menyampaikan haqsil diskusi kelompok yang dapat dikukan dengan menggunakan
               buku digital yang digunakan guru. Guru berperan sebagai fasilitator, mediator, dan

               partner dengan menyajikan berbagai masalah kontekstual, baik dengan menggunakan
               media  pembelajaran  seperti  video  atau  slide  presentasi  melalui  internet.  Guru

               menggunakan  metode  demonstrasi  dan  presentasi  melakukan  negosiasi  secara
               eksplisit,  intervensi,  kooperatif,  penjelasan,  pembenaran  setuju  dan  tidak  setuju,

               pertanyaan atau refleksi dan evaluasi langsung, yang sudah dirancang dalam buku

               panduan digital BPDG.
               2.  Deskripsi Singkat Hypothetical Learning Trajectory dalam RME

                     Pembelajaran  matematika  mengembangkan  komunikasi  matematis  di  antara
               peserta didik. Ada dua alasan penting komunikasi matematis perlu dikembangkan di

               kalangan peserta didik. Pertama, mathematics as language, artinya matematika tidak
               hanya  sekedar  alat  bantu  berpikir,  alat  untuk  menemukan  pola,  menyelesaikan

               masalah  atau  mengambil  kesimpulan,  tetapi  matematika  juga  sebagai  alat  yang

               berharga  untuk  mengkomunikasikan  berbagai  ide  secara  jelas,  tepat  dan  cermat.
               Kedua, mathematics learning as social activity, artinya sebagai aktivitas sosial dalam

               pembelajaran matematika, matematika juga sebagai wahana interaksi antara peserta
               didik dan juga komunikasi antara guru dan peserta didik.

                     Materi  ini  menjadi  salah  satu  materi  yang  menuntut  peserta  didik  untuk  bisa

               mengkomunikasikan         kemampuan         komunikasi     matematis      dengan      cara


                                                                                                       11
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26