Page 363 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 363

KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH



                                                                                                                                                                                                                                                        KOLEKSI GEDONG KIRTYA








                                                                                                                                                                                                                         Buku ini menyajikan sejumlah manuskrip lontar yang memuat “historical text” (teks kesejarahan) yang menjadi

                                                                                                                                                                                                                           koleksi perpustakaan Gedong Kirtya, Singaraja, Bali. Manuskrip yang mengandung ““historical text” yang
                                                                                                                                                                                                                            tersimpan di Gedong Kirtya terdiri dari beberapa ragam bentuk penulisan, seperti purana, pamancangah,

                                                                                                                                                                                                                       pamuktian, pariagem atau piagem, pabalik, prasasti, paswara atau titiswara, rereg yang disebut juga dengan rusak,

                                                                                                                                                                                                                           uwug, yudha, dan usana, serta pangeling-eling — yang memuat “informasi kesejarahan” peristiwa apa yang
                                                                                                                                                                                                                         terjadi, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana — yang secara umum di Gedong Kirtya sebagai kelompok babad.

                                                                                                                                                                                                                         Manuskrip tersebut, tergolong dalam kelompok babad ini, memiliki ragam bentuk prosa, maupun dalam bentuk
                                                                                                                                                                                                                           tembang tradisional (kidung dan geguritan). Pola pendokumentasian data kesejarahan dengan menggunakan

                                                                                                                                                                                                                         sistem tembang tradisional ini menjadi satu hal menarik yang perlu juga menjadi perhatian khusus bagi peneliti

                                                                                                                                                                                                                          kesejarahan. Penulisan dalam bentuk tembang ini di Nusantara umum ditemu di Jawa, Bali dan Lombok, yang
                                                                                                                                                                                                                            tentunya “pencatatan sejarah” dengan pola tembang ini memiliki cara tersendiri. Pendekatan terhadap pola

                                                                                                                                                                                                                        pencatatan sejarah bertembang inipun membutuhkan pendekatan yang berbeda jika dijadikan acuan kesejarahan.













                                                                                                                                                                                                                                                                     Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
                                                                                                                                                                                                                                                                               Republik Indonesia





                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          Kementerian
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          Pendidikan dan
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           Kebudayaan
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            Republik
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            Indonesia












                                                                                                                                                                                                                             TIDAK UNTUK DIJUAL
   358   359   360   361   362   363   364