Page 25 - 02 Sang Pembebas dari Utara
P. 25
Situasi perang
mengakibatkan kegiatan
belajar mengajar
lumpuh.
Sejak
awal mula hingga
memuncaknya peperangan
pada awal 1944, kegiatan
perkuliahan hampir tidak
ada. Para mahasiswa
dipekerjakan di pabrik
senjata.
Bahkan di Akhir
1944, melalui Kokusai Gakuyukai
(sekolah bagi seluruh pelajar
asing yang belajar bahasa
Jepang) pemerintah militer
Jepang mengumumkan kesempatan
bergabung dengan akademi militer
sebagai upaya Jepang menambah
serdadu perang.
Para pelajar
yang berminat direkrut masuk Rikugun
Shikan Gakko atau Rikushi, Akademi
Militer Angkatan Darat yang berpusat
14 di Sobudai. Perekrutan tidak hanya
untuk pelajar Jepang, pelajar Indonesia
Literasi Nasional tersebut. Mereka dilatih keterampilan
juga bergabung dalam akademi
menggunakan peralatan
perang.
Mahasiswa Indonesia yang belajar di Tokyo.
Ilustrasi berdasarkan sumber dok. foto Kurasawa, Aiko dalam
Masyarakat & perang Asia Timur Raya: Sejarah Dengan Foto
yang Tak Terceritakan. Komunitas Bambu, 2016.