Page 21 - 02 Sang Pembebas dari Utara
P. 21
Apalagi ia juga mengenyam pendidikan
Barat. Hatta mungkin mengagumi kemajuan
Para mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang, tetapi ia juga menganggap Jepang
Jepang menjadi kelompok kaum nasionalis fasis dan melihat peluang ekspansinya
pertama yang mendukung Jepang. Mereka terhadap bangsa Indonesia. Sebaliknya,
adalah Jusuf Hasan, Abdul Madjid Usman, sekembali dari Jepang, dr. Soetomo
Gaos Mahjudin, dan Ruslie. Kemudian, menulis artikel yang berisi kekagumannya
10 mereka bergabung dengan sebuah terhadap Jepang. Tulisan dr. Soetomo yang
organisasi nasional ekstrem Jepang yang pro-Jepang tersebut ditanggapi oleh dr.
Literasi Nasional Society atau Naga Hitam. Kebangoenan. Dalam surat kabar tersebut,
Tjipto Mangunkusumo melalui surat kabar
disebut Kokuryukai dari Black Dragon
dr. TJipto Mangunkusumo mengakui
Jepang juga berusaha menarik simpati
bangsa Asia, tetapi ia mengingatkan agar
dari berbagai kelompok Muslim Indonesia. keunggulan Jepang sebagai contoh bagi
November 1939, himpunan Islam di orang Indonesia tidak dibutakan oleh
Jepang, Dai Nippon Kaikyokai mengadakan kemajuan Jepang.
Pekan Islam di Tokyo dan di Osaka selama
tiga minggu. Acara tersebut diprakarsai
oleh pemerintah militer Angkatan Darat
Jepang untuk melancarkan gerakan
ekspansi Jepang ke negara-negara
berpenduduk muslim. Dalam pertemuan
tersebut, kelompok muslim Indonesia
diwakili oleh utusan dari MIAI (Majelis Islam
A’la Indonesia).
Jepang mengundang tokoh nasionalis
terkemuka seperti Mohammad Hatta dan
dr. Soetomo, tetapi reaksi para tokoh
berbeda-beda. Hatta adalah orang yang
sangat kritis dan tidak mudah terkesan.