Page 24 - 02 Sang Pembebas dari Utara
P. 24
Wah.. Jepang banyak
mendapat dukungan
saat itu...
Namun, tidak semua
pelajar Indonesia yang belajar di
sana bersedia membantu Jepang.
Salah satunya adalah Oemarjadi
Njotowijono, seorang pelajar ilmu
bisnis di Universitas Hitotsubashi.
Ia pemimpin Serikat Indonesia
setelah Sudjono kembali ke Jawa.
Ia bersikap kritis terhadap perang
dan mencurigai sikap Jepang
yang tidak jauh beda dengan
bangsa Eropa yang datang
ke negerinya.
Oemarjadi Njotowijono
melihat sikap Jepang yang
menyerang Tiongkok sebagai
sesama bangsa Asia.
Pada Agustus 1939,
melalui majalah
“Kakushin” ia menulis:
13
“…Sebelum meletus perang
BUKU 2 | Sang Pembebas dari Utara
Jepang-Tiongkok, rakyat yang
tertindas dari daratan Asia kita
ini pernah menganggap Jepang
sebagai negara yang menolong
diri mereka dari keadaan
tertindas.”
oh... berani juga ya,
Oemarjadi Njotowijono
ini.. tetapi mau tidak mau
para pelajar indonesia
di jepang, akan terlibat
perang.. betul kan bu?