Page 7 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 7
Wilayah perbatasan sesungguhnya adalah ‘halaman depan’ rumah kita, oleh karena
itu menjaga dan memberdayakannya adalah satu hal yang penting dan bersifat
mutlak. Untuk itu berbagai pendekatan penting digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan di perbatasan, termasuk dalam hal ini pendekatan historis. Dalam kasus
sengketa pulau Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia adalah contoh
teranyar. Bagaimana fakta historis punya peran penting dalam membuktikan dan
memperkuat kepemilikan suatu wilayah. Pengalaman ini pun menjadi pembelajaran
di masa yang akan datang.
Untuk itulah, narasi historis yang didasari pada fakta-fakta kredibel tentang
wilayah perbatasan menjadi sangat penting. Ketersediaan fakta dan narasi historis
akan menguatkan Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman persengketaan
wilayah dengan negara lain. Lebih dari itu, narasi historis penting sebagai pedoman
bagi masyarakat dalam memahami dan menggali potensi wilayahnya serta menjadi
landasan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk memberdayakan
masyarakat di perbatasan.
Saya menyambut baik penerbitan buku ini. Buku ini menjadi salah satu sumbangsih
penting dalam upaya menjaga kedaulatan NKRI dengan pendekatan sejarah. Saya
berharap buku ini dapat memberikan pencerahan bagi kita tentang narasi historis
mengenai wilayah perbatasan, khususnya dalam hal ini adalah kepulauan Natuna
yang jelas-jelas berhadapan dengan empat negara tetangga. Natuna adalah garda
terdepan negara kita. Wilayah ini harus menjadi gerbang utama yang tetap terjaga
dan masyarakatnya berdaya. Untuk itulah buku ini punya peran strategis dalam upaya
mewujudukan Natuna sebagai mutiara di utara. Akhirnya saya ucapkan selamat
membaca. Selamat mengambil manfaat. Semoga mencerahkan.
Hilmar Farid
vi Sejarah Wilayah Perbatasan Kepulauan Natuna