Page 22 - BPDG SPLDV
P. 22

mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat dan cermat. Kedua, mathematics
               learning  as  social  activity,  artinya  sebagai  aktivitas  sosial  dalam  pembelajaran

               matematika, matematika juga sebagai wahana interaksi antara peserta didik dan juga

               komunikasi antara guru dan peserta didik.
                     Materi  ini  menjadi  salah  satu  materi  yang  menuntut  peserta  didik  untuk  bisa

               mengkomunikasikan kemampuan komunikasi matematis dengan cara mengungkapkan
               secara  tertulis  tentang  ide/pendapat  dengan  tepat  sebagai  dugaan  penyelesaian

               masalah dan mengeksplorasi kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Dalam

               proses  aktifitas  pembelajaran,  guru  harus  mengantisipasi  aktivitas  mental  apa  saja
               yang  muncul  dari  peserta  didik  dengan  tetap  memperhatikan  tujuan  pembelajaran.

               Aktivitas-aktivitas  tersebut  dirancang  sesuai  dengan  prinsip  dan  karakteristik  RME
               yaitu  memberikan  masalah  kontekstual  sebagai  titik  awal  pembelajaran  yang

               mengarahkan  peserta  didik  secara  aktif  untuk  melakukan  kegiatan  eksplorasi

               permasalahan sehingga terjadi interaksi diantara peserta didik dan juga dengan guru.
                     Selain  itu,  memahami  sistem  persamaan  linier  dua  variabel  dapat  membantu

               peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagai konteks kehidupan

               sehari-hari dikarenakan banyak hal-hal yang kita temui menggunakan prinsip SPLDV
               seperti  menghitung  harga  suatu  barang  pada  saat  berbelanja,  di  mana  kita  hanya

               mengetahui total belanja beberapa barang tanpa tahu pasti harga satuan barang yang

               dibeli. Sehingga akan meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dalam memprediksi
               apa yang akan dijawab peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan bagaimana

               antisipasi guru dalam menanggapinya. Prediksi dan antisipasi yang dilakukan tersebut

               disebut  Hypothetical  Learning  Trajectory  (HLT)  yang  terdiri  dari  tujuan
               pembelajaran, masalah kontekstual untuk mencapai tujuan dan hipotesis yang terdiri

               dari prediksi serta antisipasi guru dari prilaku peserta didik. Sekumpulan tugas yang

               diberikan  pada  HLT  dituangkan  dalam  bentuk  aktivitas-  aktivitas  belajar.  Aktivitas
               belajar dirancang berbasis pendekatan realistic mathematics education (RME). Materi

               sistem persamaan linier dua variabel ini dirancang sesuai dengan karakteristik RME
               dengan  rangkaian-rangkaian  aktivitas  untuk  mencapai  tujuan  pembelajaran

               dituangkan dalam iceberg. Ada lima iceberg yang disajikan pada materi SPLDV, seperti

                                                                                                       12
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27