Page 22 - KELAS V
P. 22
2. Ikhlas dalam perbuatan, maksudnya perbuatan yang dilakukan dengan
tulus, tanpa pamprih dan sepenuh hati. Sesuai firman Allah SWT:
Artinya: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Swt. dengan
ikhlas menaatiNya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan jUga agar
melaksanakan salat dan menUnaikan zakat; dan yang demikian itUlah agama
yang lUrUs” (benar). (QS. Al-Ambayyinah:5)
Di dalam ayat di atas dinyatakan: “Menyembah Allah Swt. dengan
ikhlas”, berarti melakukan ibadah salat harus dengan ikhlas karena Allah
Swt. semata. Apabila beribadah salat dilakukan supaya mendapat pujian
dari orang tua atau guru, maka salatnya tidak termasuk beramal ibadah
yang ikhlas. Jadi taat kepada Allah Swt. pun harus dengan ikhlas. Contoh
lainya : memberikan bantuan barang/jasa kepada orang lain tanpa
mengharapkan imbalan (ikhlas).
Ciri –Ciri orang yang ikhlas antara lain sebagai berikut.
1. Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan pujian
dari manusia. Pujian bukan harapan kita meskipun ada orang yang memuji.
2. Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata karena tindakan itu adalah
perintah Allah Swt. Tentu ada yang memuji, tetapi pujian bukan tujuan.
3. Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain.
4. Tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas.
1. Hidup sederhana ialah tidak boros dan tidak kikir.
2. Semua amal ibadah harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah Swt.
3. Hidup sederhana disenangi Allah Swt. dan manusia.
4. Hidup sederhana bukanlah harus miskin.
5. Boros adalah ciri-ciri orang ingkar kepada Allah Swt.
6. Kebiasaan boros dapat mempersulit hidup.
7. Beramal dengan ikhlas adalah perintah Allah Swt.
8. Orang yang ikhlas tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas.