Page 142 - BUKU SOSIOLOGI SMA
P. 142
Institusionalisasi, yaitu suatu proses berjalan dan terujinya sebuah
kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi/pranata yang akhirnya
harus menjadi patokan dalam kehidupan bersama.
Proses institusionalisasi itu memakan waktu yang lama dan harus melalui
proses internalisasi atau pembudayaan, yaitu penghayatan kebiasaan
dalam kehidupan bersama sehingga menjadi milik diri setiap anggota
masyarakat. Sesudah menjadi bagian pranata maka suatu norma mempunyai
kekuatan memaksa agar ditaati masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan pranata menjadi sesuatu yang harus
dipegang dan dijadikan aturan yang mengikat dalam masyarakat sebab
proses bertumbuhnya (institusionalisasi) harus memenuhi 3 syarat sebagai
berikut.
a. Norma tersebut menjiwai seluruh anggota masyarakat.
b. Diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat tanpa ada halangan
yang berarti.
c. Norma tersebut harus mempunyai sanksi yang mengikat setiap
anggota masyarakat.
2. Fungsi Pranata Sosial
Fungsi pokok dari pranata sosial, yaitu untuk memenuhi sarana
kebutuhan masyarakat. Kebutuhan itu berkisar pada kebutuhan yang
pokok. Jadi, tak ada satu pranata pun yang lahir tanpa adanya kebutuhan
yang harus dipenuhinya. Oleh karena itu, kebutuhan harus dipenuhi
sesuai dengan skala prioritas. Pranata sosial mempunyai fungsi lain
sebagai berikut.
a. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
b. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat bagaimana
mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi
masalah dalam masyarakat yang bersangkutan.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk menandakan sistem
pengendalian sosial, yaitu pengawasan dari masyarakat terhadap
tingkah laku anggota-anggotanya.
Ketiga fungsi di atas terwujud dalam setiap jenis/macam pranata. Ada
lima jenis pranata sosial yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat, yaitu pranata keluarga, pranata pendidikan, pranata agama,
pranata ekonomi, dan pranata politik.
Sosiologi SMA Kelas X 135