Page 40 - ensi
P. 40

dengan  Bangsa  Kamboja  dan  Siam,  Negeri  ini  menghasilkan                                  Berdasarkan  Warahan  dan  Sejarah  yang  disusun  di  dalam

                 pakaian yang berbunga, kapas, pinang, kapur barus dan damar.                                 Tambo,  dataran  Sekala  Brak  yang  pada  awalnya  dihuni  oleh
                                                                                                              suku  bangsa  Tumi  ini  mengagungkan  sebuah  pohon  yang
                   Dari      Prasasti       Hujung                                                            bernama  Belasa  Kepampang  atau  nangka  bercabang  karena

                 Langit        (Hara        Kuning)                                                           pohonnya memiliki dua cabang besar, yang satunya nangka dan
                 bertarikh  9  Margasira  919                                                                 satunya lagi adalah sebukau yaitu sejenis kayu yang bergetah.
                 Caka  yang  di  temukan  di                                                                  Keistimewaan  Belasa  Kepampang  ini  bila  terkena  cabang  kayu

                 Bunuk Tenuar Liwa terpahat                                                                   sebukau  akan  dapat  menimbulkan  penyakit  koreng  atau

                 nama       raja     di     daerah                                                            penyakit kulit lainnya, namun jika terkena getah cabang nangka
                 Lampung  yang  pertama  kali                                                                 penyakit tersebut dapat disembuhkan. Karena keanehan inilah
                 ditemukan  pada  prasasti.                                                                   maka Belasa Kepampang ini diagungkan oleh suku bangsa Tumi.

                 Prasasti  ini  terkait  dengan  Kerajaan  Sekala  Brak  kuno  yang
                 masih  dikuasai  oleh  Buay  Tumi.[2]  Diketahui  nama  Raja  yang

                 mengeluarkan prasasti ini tercantum pada baris ke-7, menurut
                 pembacaan Prof. Damais namanya adalah Baginda Sri Haridewa.
                 Lebih jauh lagi Sekala Brak Hindu adalah juga merupakan cikal

                 bakal  Sriwijaya,  dimana  saat  persebaran  awal  dimulai  dari
                 dataran  tinggi  Pesagi  dan Danau  Ranau satu kelompok menuju

                 keselatan  menyusuri  dataran  Lampung  dan  kelompok  yang  lain
                 menuju  kearah  utara  menuju  dataran  Palembang.[3]  Bahkan

                 seorang  keturunan  dari  Sekala  Brak  Hindu  adalah  merupakan
                 Pendiri  dari  Dinasti  Sriwijaya  adalah  Dapunta  Hyang  Sri

                 Jayanaga  yang  memulai  Dinasti  Sriwijaya  awal  dengan  ibu
                 negeri Minanga Komering[4]






                                                                                                     38
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45