Page 117 - 00_sampul_depan.pdf
P. 117
D. TATA NAMA IUPAC BERDASARKAN BILANGAN OKSIDASI
Alfred Stock (1875-1946), seorang ahli kimia Kata Kunci
Jerman, telah mengembangkan suatu sistem tata
nama yang menyertakan bilangan oksidasi unsur • IUPAC
dalam senyawanya. Dalam sistem ini, bilangan • Bilangan oksidasi
oksidasi dinyatakan dengan angka Romawi I, II, III, … • Tata nama
yang ditulis setelah nama unsur atau ionnya, tanpa
spasi.
1. Senyawa biner dari logam dan non-logam ( senyawa ionik )
Rumus kimia Nama senyawa menurut sistem Stock
MgO Magnesium oksida
BaF 2 Barium fluorida
PbO Timbal(II) oksida
PbO 2 Timbal(IV) oksida
2. Senyawa biner dari non-logam dan non-logam (senyawa
kovalen)
Rumus kimia Nama senyawa Nama senyawa menurut sistem
Stock
PCl 3 Fosfor triklorida Fosfor(III) klorida
PCl 5 Fosfor pentaklorida Fosfor(V) klorida
N O Dinitrogen monoksida Nitrogen(I) oksida
2
N O Dinitrogen trioksida Nitrogen(III) oksida
2 3
NO 2 Nitrogen dioksida Nitrogen(V) oksida
3. Senyawa yang mengandung ion poliatom
a. Beri angka Romawi setelah nama kation, jika kation memiliki lebih dari satu bilangan
oksidasi
Rumus kimia Nama senyawa menurut sistem Stock
CuClO 3 Tembaga(II) klorat
PbSO 4 Timbal(II) sulfat
Mn(SO ) Mangan(IV) sulfit
3 2
b. Sertakan bilangan oksidasi dari unsur di tengah dalam ion poliatom setelah nama
ionnya, jika kation hanya memiliki satu bilangan oksidasi
110