Page 44 - Modul 7 Kebangkitan Nasional
P. 44
b. Perubahan Masyarakat Pada Masa Penjajahan Jepang
1) Perubahan dalam Aspek Geografi
Adanya eksploitasi kekayaan alam menjadi ciri penting pada masa
pendudukan Jepang. Lahan perkebunan yang ada pada masa Hindia
Belanda merupakan lahan yang menghasilkan untuk jangka waktu yang
lama. Jepang menggerakkan tanaman rakyat yang mendukung Jepang
dalam PD II. Tanaman jarak dikembangkan sebagai bahan produksi minyak
yang dibutuhkan sebagai mesin perang. Kesengsaraan pada masa
pendudukan Jepang menyebabkan besarnya angka kematian pada masa
pendudukan Jepang.
Migrasi terjadi terutama untuk mendukung perang Jepang
menghadapi Sekutu. Menurut catatan sejarah, jumlah tenaga kerja yang
dikirim ke luar Jawa, bahkan ke luar negeri seperti ke Burma, Malaya,
Vietnam, dan Mungthai/Thailand mencapai 300.000 orang. Ratusan ribu
orang tersebut banyak yang tidak diketahui nasibnya setelah Perang Dunia
II usai.
2) Perubahan dalam Aspek Ekonomi
Sistem ekonomi perang Jepang membawa kemunduran dalam
bidang perekonomian di Indonesia. Putusnya hubungan dengan
perdagangan dunia mempersempit kegiatan perekonomian di Indonesia.
Perkebunan tanaman ekspor diganti menjadi lahan pertanian untuk
memenuhi kebutuhan perang Dunia II. Akibatnya masyarakat mengalami
kemiskinan luar biasa sehingga muncul penyakit-penyakit sosial, misalnya
gelandangan, pengemis, dan kriminalitas.
Pembatasan ekspor menyebabkan sulitnya memperoleh bahan
pakaian. Maka, rakyat Indonesia pun mengusahakannya sendiri. Pakaian
yang terbuat dari benang goni menjadi tren pada masa pendudukan
Jepang. (BSE.Kemendikbud,2017:268)
3) Perubahan dalam Aspek Pendidikan
Pada masa pendudukan Jepang diskriminasi pendidikan dihilangkan.
Meskipun demikian, pendidikan yang diterapkan tidak bertujuan
mencerdaskan bangsa tetpi bertujuan menanamkan jiwa militerisme dan
kesetiaan rakyat terhadap Jepang dalam menghadapi bangsa-bangsa
Barat.
Kegiatan pendidikan dan pengajaran mengalami penurunan dengan
diadakannya pengurangan gedung untuk sekolah dasar dan lanjutan, dan
36