Page 21 - Modul 2
P. 21
Setelah membaca dan memahami materi di atas, jika diperlukan, Anda dapat
bertanya atau berdiskusi melalui Forum Diskusi Mata Kuliah Bahasa
Indonesia dengan pranala https://t.me/joinchat/y1Q1LeA-AAg4YzE1 dan
menuliskan identitas NPM_Nama_Program Studi_Kelas_Pertanyaan.
Pertanyaan dan diskusi juga dapat disampaikan melalui forum yang
dipersiapkan oleh Dosen Pengampu masing-masing.
Latihan
1. Jelaskan perbedaan ejaan van Ophuijsen dengan ejaan Soewandi berikan
contohnya!
2. Jelaskan perbedaan Ejaan yang Disempurnakan dengan Pedoman Umum
EBI berikan contohnya!
3. Bagaimana pendapat Anda dalam menyikapi perubahan ejaan tersebut?
Hasil latihan dikirimkan melelui Google Form dengan pranala
https://forms.gle/7SDtLpXCHizYPDHu6 atau melalui media yang
dipersiapkan oleh Dosen Pengampu masing-masing.
Rangkuman
Ejaan merupakan seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi
bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisan dalam suatu bahasa
tertentu. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Dalam
perkembangannya, kaidah bahasa Indonesia mengalami beberapa
penyempurnaan. Penyempurnaan tersebut tercatat sejak ejaan van Ophuijsen,
ejaan Soewandi, Ejaan yang Disempurnakan, sampai dengan Pedoman Umum
Ejan Bahasa Indonesia.
Ejaan van Ophuijsen merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf
Latin. Penyusunan ejaan ini pada tahun 1896 yang dibantu oleh Nawawi
Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim serta resmi diakui
pemerintah kolonial pada tahun 1901.
Ejaan Soewandi adalah ejaan yang menggantikan ejaan sebelumnya
ejaan ini berlaku sejak 19 Maret 1947 kemudian disebut dengan nama ejaan
Republik seperti penggantian huruf ‘oe’ menjadi ‘u’ dan sebagainya.
50 Modul 2- Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia