Page 13 - SPI 8
P. 13

Dari 37 khalifah Dinasti Abbasiyah, terdapat beberapa orang khalifah yang terkenal, diantaranya
               Abu  Ja’far  al-Mansur,  Harun  ar-Rasyid,  dan  Al-Makmun.  Masa  pemerintahan  ketiganya
               merupakan periode keemasan peradaban Islam. Para khalifah agung tersebut dikenal sebagai
               penguasa yang adil dan bijaksana, juga memiliki perhatian dan kecintaan yang kuat terhadap
               ilmu pengetahuan. Dukungan dan kegigihan mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan
               dan perdaban Islam tercermin dalam berbagai kebijakan pemerintahannya. Untuk mengetahui
               lebih jelas, bacalah uraian berikut.

               1.  Khalifah Abu Ja’far Al-Mansur (136-158 H/754-775 M), Pendiri Kota Baghdad

                   a.  Biografi Singkat

                       Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al-Mansur
                       adalah  khalifah  kedua  Bani  Abbasiyah,  putra

                       dari Muhammad bin Ali bin Abdullah ibn Abbas
                       bin  Abdul  Muthalib,  dilahirkan  di  Hamimah
                       pada tahun 101 H. Ibunya bernama Salamah al-
                       Barbariyah,  seorang  wanita  dari  suku  Barbar.
                       Al-Mansur  merupakan  saudara  Ibrahim  al-
                       Imam  dan  Abul  Abbas  as-Ṣaffah.  Al-Mansur
                       memiliki  kepribadian  kuat,  tegas,  berani,
                       cerdas, dan memiliki otak yang cemerlang.


                       Ia  dinobatkan  sebagai  putra  mahkota  oleh
                       kakaknya,  Abul  Abbas  as-Ṣaffah.  Ketika  As-
                       Ṣaffah meninggal, Al-Mansur dilantik menjadi     Patung Abu Ja’far al-Mansur di Baghdad
                                                                                Sumber: www.republika.co.id
                       khalifah saat usianya 36 tahun.

                       Al-Mansur seorang khalifah yang tegas, bijaksana, alim, berpikiran maju, baik budi,
                       dan  pemberani.  Ia  tampil  dengan  gagah  berani  dan  cerdik  menyelesaikan  berbagai
                       persoalan  pemerintahan  Dinasti  Abbasiyah.  Al-Mansur  juga  sangat  mencintai  ilmu
                       pengetahuan.  Kecintaannya  terhadap  ilmu  pengetahuan  menjadi  pilar  bagi
                       pengembangan peradaban Islam di masanya.


                       Setelah menjalankan pemerintahan selama lebih dari 22 tahun, pada tanggal 7 Zulhijjah
                       tahun 158 H/775 M, al-Mansur wafat ketika perjalanan ke Makkah untuk menunaikan
                       ibadah haji dalam usia 57 tahun, di suatu tempat bernama “Bikru Ma’unah”. Jenazahnya
                       dimakamkan di Makkah.





                                                                   Sejarah Peradaban Islam             13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18